Jumat, 30 Maret 2012

belajar menyeni

Saya suka seni. Bukan air seni tapi. Dulu waktu TK pernah nari sampe masuk TV (walaupun cuma TVRI -_-). Tapi berhubung badan sudah ngga mendukung buat lenggak-lenggok, alhasil saya mem-pensiun-kan diri dari dunia per-tari-an. Kemudian SMA saya udah ikutan ekskul teater. Nyaman bets soalnya anak-anaknya bukan manusia biasa (baca: alay dan lebay). Semasa SMA, saya kalo kebagian peran itu selalu peran tertindas yang diejek-ejek. Tidak pernah mendapat kebahagiaan. Pernah jadi profesor gila, pernah jadi teroris, pernah jadi semacam nerdy dengan tompel gede di wajah, pernah jadi pengemis (dan orang goblok mana yang percaya badan segede gini jadi pengemis), pernah juga dapet peran dibelakang panggung. Dan kuliah ini, saya juga gabung di teater mata angin Unair. Sampai detik ini sih di teater mata angin saya baru sekali dapet peran. Dan you know what, saya dapet peran semacam buruh tertindas (dan (lagi-lagi) orang goblok mana yang percaya badan segede gini adalah buruh dengan pendapatan minimal se-minimal-minimalnya?)
Yah, dan minggu-minggu awal April ini digelar Student Week Unair, dan nanti-nanti yang menang bisa lolos ke... mmm.. semacam lomba seni tingkat nasional. Woo pengen tapi.. jenis lombanya cuma baca puisi, monolog, tulis cerpen, tulis naskah drama. Yah kalo monolog gitu semacam tidak percaya diri. Katanya bob "ikut ngarang cerpen aja ken, gampang. Hadiahnya lumayan."
Dan oke, kayaknya saya minat ikutan lomba cerpen. Hah, cuma cerpen. Cuma cerpen. Cerpen. Cerita pendek. Gampang!

Senin, 26 Maret 2012

about today

Sore tadi, tetangga depan rumah tiba-tiba tanya, "Mbak net punya koran banyak?" | "Punya tante, buat apa?" | "Itu.. kemaren tante lihat-lihat hamster dibelakang, terus lihat tas-tasnya mama kok nggak terawat, tante udah bilang ke Mbak Wati buat masukkan koran-koran tapi nggak tau itu Mbak Wati mudeng apa enggak" | *kaget*. (fyi: Mbak net = saya. Mbak Wati = pembantu saya)
Terharu bets ini tetangga masih care aja sama barang-barangnya mama. Padahal saya aja ngga kepikiran gitu, saya kira tas-tas kalo disimpen di etalase kaca ya awet-awet aja. Ternyata kudu dikasih koran-koran biar ngga lembab.
Langsung deh sore itu si tante tetangga depan rumah berbenah tas-tasnya mama, dimasukkin koran satu persatu. Wow. Makasih tante :")

Mahasiswi yang kangen mamanya,

Sabtu, 17 Maret 2012

si-sebut-saja-bunga-tapi-laki-laki's story!

Ha, saya baru inget. There's sumthin newwww tentang si sebut-saja-bunga-tapi-laki-laki.

Temen saya kan seangkatan sama dia, dan tetep ngga percaya sama saya kalo si sebut-saja-bunga-tapi-laki-laki itu mengalami sebuah disorientasi seksual yaitu tertarik bukan pada wanita (baca: homo). Jadi ceritanya saya sudah ngga kuat nahan cerita ke temen saya, tujuannya biar saya tau sebenernya si-sebut-saja-bunga-tapi-laki-laki itu beneran homo atau normal. Biar temen saya juga bisa ngepoin dia haha terus beritau ke saya hahaha
Temen saya, sebut saja.... mmm.. sebut saja..... tumince (kok kedengeran semacam nama bencong ya), bilang kalo si sebut-saja-bunga-tapi-laki-laki itu memiliki seorang pacar perempuan, sodara-sodara! Tumince juga bilang kalo status bbm si-sebut-saja-bunga-tapi-laki-laki semacam... lelaki gentle yang lagi kangen unyu unyu sama pacar perempuannya itu. Huwow, jadi sebenernya apa yang terjadi dengan si-sebut-saja-bunga-tapi-laki-laki itu?
Tapi Tumince pernah lihat si-sebut-saja-bunga-tapi-laki-laki dianter sama laki-laki ke kampus. Nah nah, jadi sebenarnya? Apakah si-sebut-saja-bunga-tapi-laki-laki itu memiliki disorientasi seksual yang fleksibel? Kadang doyan laki-laki, kadang doyan perempuan. Who knows? Who says? Who wants? *eh
Saya belom tau bagaimana kepastian orientasi seksual si-sebut-saja-bunga-tapi-laki-laki itu. Atau status bbm nya itu sebenernya buat pacar homonya? Jadi inget lagu Ayu Ting Ting - Masa iya? Tolong bo. Coba deh download :)) eh, ngga tau sih, lupa judulnya, pokoknya semacam itu mhehe.
Tunggu laporan saya selanjutnya tentang si-sebut-saja-bunga-tapi-laki-laki! Agar kita semua akhirnya tau sebenernya dia normal atau......
*big thanks to Tumince yang telah membantu saya dalam mengerjakan teka-teki besar ini

pengakuan

Seharian ini saya ngga mandi lowh. Padahal tadi udah latian teater, sama belajar kelompok di perpus kampus. Udah keujanan juga. Udah berkeringat ngangkat galon. Tapi bulir-bulir keringat tetap tak membuat saya beranjak ke kamar mandi dan mandi. Padahal baru diberitau kalo sekarang musimnya penyakit herpes yang dikarenakan ngga menjaga kebersihan. Dan sekarang saya.... :))
Buat apa parfum? Buat apa bedak? Toh abis mandi muka saya gini-gini aja, ngga berubah.

Salam kecup dari mahasiswi yang jarang mandi,

...

muter winamp. keputer sama lagu-lagu wajib selama belajar waktu kelas 12. keinget dulu sering sok-sokan belajar di dalem kamar, padahal lagi nyanyi-nyanyi. keinget juga kalo bosen, keluar kamar, ke depan tv, nyomot makanan atau sebagainya. ada mama disana, kalo ngga lagi nonton tv, ya lagi setrika. duh indahnya masa itu. momen se-sederhana itu terkadang bikin bener-bener kangen, ketika yang biasa dilakukan sudah ngga ada pada tempatnya...

Rabu, 07 Maret 2012

Minggu, 04 Maret 2012

story-ing part II

mampukah seorang pecundang melewati jurang membentang? terselip perasaan bimbang setiap akan melintang. menerka karang selalu menjulang hingga akhir yang benderang. ini bukan cerita terkarang namun hidup yang terkenang. ketika nasib semakin malang, adakalanya hidup akan terbuang.

-aku dan semester 2-

Sabtu, 03 Maret 2012

playing word-ing :3 part IV

ketika hati mulai bergemuruh dan mulai mengeluh, kenapa ia tak kunjung tersentuh? padahal hati ini selalu mengaduh. sedikit mengadu, bahwa aku sudah tak mampu.

lidah selalu berkelit. sering luka melilit. ketika ini mulai sakit, kucoba lari lalu menjerit sebelum benar-benar menjadi penyakit.

masih dipertanya? ketika Maestro berkarya, masihkah kau mencela?

sedikit nyampah untuk coretan sampah. segala yang tumpah, selalu menjadi sampah. tak terlintas apa yang tercurah, selalu akan menjadi sampah.

ketika hati menjadi bangkai, sesuatu akan terbengkalai. pun yang indah terbingkai juga luka yang menyeringai.

-nikenprobowati-

Jumat, 02 Maret 2012

story-ing

"Oh halo!" sapa ku.
"Mengapa baru muncul? Sudah kunanti kau sedari tadi," lanjutku.
"Aku senang jika mentari mulai menggeliat. Ia akan bersinar terang, terang sekali. Dan disaat itu kamu, yang selalu kutunggu, mulai muncul menemaniku sepanjang waktu. Hari ini kita ke sekolah ya? Kemudian kita akan makan siang di kantin. Ah, hari ini pasti menyenangkan."

-aku dan bayangan-

playing word-ing :3 part III

Tuhan? Aku meminta bukan menyita

ketika yang kupinta tak kunjung nyata
haruskah aku buta untuk menyita?
ketika terbata untuk berkata
haruskah aku berdusta dalam dada?
ketika asa tak juga terasa
haruskah aku terbiasa mereguk dosa?
ketika rasa kembali tersiksa
haruskah aku bersuka dalam duka?
ketika bertahan tanpa harapan
haruskah aku tetap bertahan dan selalu tanpa harapan?

-nikenprobowati-

Kamis, 01 Maret 2012

playing word-ing :3 part II

rindu ini semakin menjadi. bahkan hingga tahap komplikasi. andai yang disana mengerti...

Setiap pagi aku membuka mata, dalam sekejap perasaan itu menghilang. Ingin rasanya mencicipi indahnya mimpi. Ketika matahari membentang, semua menghilang. Yang kurasa hanya bahagia yang membekas. Hanya membekas. Namun tetap terasa sampai malam kembali datang. Dan aku benci ketika matahari kembali mencaci. Mencaci diri, yang tidak mau beranjak dari mimpi. Aku senang ketika mulai lelap. Ketika ibu datang, mengajakku berkeliling dan hal-hal yang menyenangkan lainnya. Hal-hal yang pernah kita lakukan berdua. Dan aku tak mau membuka mata karena yang kusadari setelah membuka mata hanyalah.. mimpi. Ketika terpaksa kubuka, yang kusadari bahwa semua tak bisa kembali. Semakin rumit ketika ibu benar-benar pamit. Semakin tak ingin bangun dari lelap yang menyergap.

rindu ini semakin menjadi. bahkan hingga tahap komplikasi. andai yang disana mengerti...

-nikenprobowati-

playing word-ing :3

angin itu menyejukkan. tiba-tiba menyusup dalam keheningan. melewati jendela yang terbuka sebagian. namun terasa menyakitkan.

berdiam dalam keadaan. sebuah ironi tergariskan. menyenangkan dan menyedihkan.

hidup ini indah tapi tak mudah. melilit segala gundah juga pertanda. semoga ada canda yang segera melanda.

aku tak galau. bukan mengacau. ketika hati semakin parau kucoba bangun dari mengigau.

tak bisa diukur dari garis. namun dari keris dan berapa dalam ia mengiris.

cobalah paham segala tanda yang mengilham. geram dan kelam semoga cepat meredam.

-nikenprobowati-