Selasa, 21 Agustus 2012

teman. selamanya.

"...nah terus..."
"Hahaha, terus bagaimana?"
....
Angin berhembus, seakan dia berbisik,"Sudahlah, dia akan mengacuhkanmu. Lagi". "Tidakkah kamu capek, karena yang membalas pertanyaanmu hanya aku?".
"..."
"Dunianya sudah berpindah dalam genggamnya," bisik angin. Lalu dia tertawa. Aku terdiam. Aku mulai berbisik pada angin, "maukah kamu berteman denganku?"

Kamis, 16 Agustus 2012

heelo

Biarkan aku memeluk masa lalu dan lekatkan aku pada bantal kegembiraan. Gulingkan mimpiku ketika aku tak mau beranjak dari pembaringan, ketika tak ada yang bisa kugapai untuk bangun, ketika tak ada yang bisa menopangku untuk berdiri, ketika tak ada alasan untuk beranjak, ketika tenaga dilenyapkan oleh kawah asa.

Biarkan aku diam dalam mimpiku yang pernah kurangkai. Mungkin dalam diam aku mampu merangkai diamnya mimpi yang terdiam. Yang di setiap celahnya butuh ketenangan dan kesenangan tapi tanpa suara, tanpa rasa, tanpa asa. Entahlah, rangkaian ini tak mampu kulanjut atau memang tak berlanjut. Mungkin dia sudah bosan dilanjut dengan kebohongan dan kelalaian juga kejujuran yang tidak berarti.

Biarkan kain rajutan ini tanpa warna. Meski telah kucelup tinta pelangi, pelangi itu akan segera melegam. Meski kucelup warna mega, meganya segera memudar. Meski kucelup warna langit, langitnya segera mengabu. Menyedot jutaan partikel cahaya matahari. Mengutuk senja digaris cakrawala. Mengusir venus dibalik lembutnya fajar.

Biarkan aku menulis sesuatu hal tentang hidup. Ada saat dimana aku merasa pandai, ada juga saat aku merasa jatuh. Meski aku tak mau terjatuh untuk kedua kalinya, namun semesta masih menyuruhku merasakan susahnya palung-palung kehidupan. Mungkin palung lain masih menjadi misteri semesta. Namun semesta belum berbisik tentang itu.


Senin, 30 Juli 2012

edisi ramadhan

Sedang berada di titik paling...mungkin bisa dikatakan lemah, dan hampa.
Bagaimana tidak, ini bulan Ramadhan saya yang terhampa. Saya belum dapat feel Ramadhan sama sekali. Sahur sepi, buka puasa sepi, ngga ada teman sholat tarawih. Bapak masih kerja. Mas juga rajin pulang-pergi Gresik-Malang. Kebanyakan sih saya stay di Surabaya. Setidaknya masih ada teman puasa, walaupun feelnya beda banget. Dulu yang begitu bangun sahur udah rame sekeluarga makan, ngabuburit sambil nyari makanan, buka juga sekeluarga, terus sholat tarawih sama-sama. Abis tarawih kadang-kadang kemana kek, kadang juga ngga tarawih soalnya belanja baju lebaran :p Sekarang? Kepikiran beli baju lebaran aja ngga ada.
Mana IP terjun bebas se bebas-bebasnya :""""" maaf, saya belum bisa membahagiakan kalian :""""

Minggu, 15 Juli 2012

bodoh

Merasa dibodohi.
Saya bukan malaikat yang selalu siap disisi.
Mungkin harus beranjak dari tempat ini.
Tidak mungkin terus bergantung dengan kondisi.

Sabtu, 14 Juli 2012

superandomz

Liburan tapi bapak kerja itu sama aja bohong -_-
Liburan tapi beberapa temen ada yg SP juga sama aja bohong -_-
Sudah mau puasa, aku belum mengunjungi tempat tidur abadi mama.
Pengen Malang, Bromo, dan.... Karimun Jawa harus jadi!

kon ngomong opo se ken part 2

Saya disini saja.
Menatap dari kejauhan.
Saya disini saja.
Menyapa dari tatapan.
Saya disini saja.
Mendoakan.
Saya disini saja.
Tidak akan melangkah melawan kenyataan.

kon ngomong opo se ken

Jiwa dan raga, kontradiksi.
Bagaimana mereka bisa saling mengerti?
Jiwa berseri-seri.
Raga menangisi.

no offense

Kamu tahu arti tidak tahu diri? Lihat cermin dan pahami seperti apa dirimu sendiri.

Selasa, 10 Juli 2012

:"""

ah, pleaseeeeeee
baru 24 jam ditinggal papa di kosan rasanya udah homesick hahaha kayak masih maba aja :""" abisnya papa selasa udah balik kerja, dimana liburnya ga sampe seminggu dan kerjanya hampir sebulan aaaaaaaaaa! selasa masih ada UP :"""" sampe rabu :"""" mana berusaha sendiri :""" ola kampret pake acara sakit huh wanita lemah!
i looooooooooooooooove you papa :"""" kalo aku bilang aku ga kuat disini gimana? maaf ya pa

Sabtu, 16 Juni 2012

bertanya

Iya ya, baru mikir gimana rasanya....orang yang kita sayangi selama 18 tahun lebih, dan merawatnya dengan kasih sayang saat dia sakit, nungguin di rumah sakit bermalam-malam, tapi kurang dari semenit seorang dokter bisa aja memutuskan untuk mencabut alat bantu 'hidup'nya.
Adil ngga sih? fak bets.

Jumat, 15 Juni 2012

minus nambah

mungkin aku perlu ganti kacamata.
ketika yang kulihat terlalu diluar ambang batas kebetulan. kebetulan, bukan kebenaran :")
harusnya kalo move on bisa menemukan yang lebih baik, lha ini kok malah terperosok jurang, bahkan mungkin kepeleset lagi sampe palung :")
habis pelangi terbitlah badai. habis terang terbitlah mendung. habis mentari terbitlah gerhana bulan.


kamu sabaro, atau mungkin.....aku sabaro? puk-puk ku mungkin disampaikan oleh angin :")

galaw

ketika berat badan melebihi
ketika tinggi badan tidak mencukupi
ketika wajah terlalu menyeni
ketika kulit tak semulus model di tipi
ketika hati tak sepolos bayi
bahkan cermin tak sudi membayangi
masihkah ada yang sudi?
lalu bagaimana kamu menyikapi?
 

Selasa, 12 Juni 2012

huff entahlah

...tapi bukannya aku mau menjadi jahat.
ketika jantung berdetak kian cepat,
ketika dada terasa hangat,
ketika saputangan mulai diangkat,
lalu apa yang akan aku perbuat?

Senin, 11 Juni 2012

...

bau segar tanah terhujani
bau semerbak mawar menghiasi.
di pagi ini, di tempat ini.
mengunjungimu lagi.
menyapamu dengan doa dari hati.
maaf, hanya tanah suci ini yang menemani tidurmu yang abadi.
harusnya aku, yang menggantikan cacing maupun belatung disampingmu.
harusnya aku, yang menggantikan balutan kafan lusuh ditubuhmu.
harusnya aku, yang giliran terjaga saat kamu tertidur lelap, lelap sekali.
harusnya aku, yang mengusahakan itu, tapi aku tak mampu.
maaf kalau aku selama ini belum menjadi anak yang baik.
maaf kalau aku selama ini belum membahagiakan hidupmu.
maaf.
maaf.
maaf.
dan aku menyesal.

...

disaat kucingmu lebih suka air bekas rendaman akrilik nya GTL daripada air minumnya sendiri...apa yang akan kamu lakukan?

Minggu, 10 Juni 2012

mboh

HUFFFFTTTTTSSSSZZZDHHXX
Rasanya sebel sendiri ngerjakan tugas anatomi. Walopun cuma cari jurnal kemudian translate, tapi...... </3 Saya sendiri ngga ngerti apa yang ditranslatein ini sebenernya. Dan saya ngetik sambil ngamuk-ngamuk ngerjainnya. Sekian.

no offense

Sok imut, sok peduli, sok penting, sok dekat.
Gimana ya, awalnya saya biasa aja sama, hmmm, sebut saja beruang madu. Cuma ngga sukanya, dia sok imut dan sok dekat aja, padahal ngga ada imut-imutnya. Tapi kok ternyata teman-teman saya ngerasa hal yang sama, malah mendekati benci sama si beruang madu. Saya ngga berubah jadi benci ke dia, cuma ngerasanya malah negatip-thinking terus ke dia. Gimana ya, saya sih berusaha positip, tapi temen saya bilang ini-itu tentang dia, saya juga ngerasain hal yang sama dengan temen saya itu. Jadi mind set positip saya berubah jadi negatip.
Dia itu sok dekat sama senior terus diimut-imutin gitu. Pengen saya bilang: ngga pantes sama mukamu. Hahahaha sori ya, beruang madu :3 Terus dimana-mana bawaannya dia terus yang harus dipentingin, yang diutamakan. Saya bukannya merasa kalah saingan gitu, hehehe tapi biasa aja lah, kalo ngga diperhatikan ngga usah usaha minta perhatian gitu. Mana kata Mbak X, si beruang madu ini bikin miskom, sampe-sampe senior pada diem-dieman gitu. Saya sih ngga ngerti gimana jalan ceritanya. Nah, ini yang pengen saya ngerti hahahaha, saya juga berusaha nyari berita dari sumber yang berbeda sih biar ngerti sebenernya yang salah siapa. Doakan saya, ya!
Saya ngga mencoba bermuka dua, tapi kalo kayak gini jadi saya merasa serba salah. So huft.

just saying

mungkin karena mereka terlalu sering memainkan topeng, mereka sampai lupa melepasnya hingga kembali ke dunia sehari-hari

tentang jumat ini dan jumat kemarin

Jumat minggu ini dan minggu kemarin... sama-sama sibuk teater-an. Bedanya, jumat kemarin saya sebagai sutradara, dan jumat ini saya sebagai pemain. Jumat kemarin saya harus sibuk ngurus backsound, jumat ini saya sibuk ngapalin naskah yang saya sendiri ngga tau artinya apa. Jumat kemarin tiba-tiba Ola datang dengan membawa bakpo, dan jumat ini tiba-tiba Audrey nongol di tempat dengan wajah sumringahnya bersama Moniks dan Icha. 
Yay, jumat minggu kemarin, 1 Juni,  saya dan teman-teman teater 2011 dapat tugas buat nampil. Semuanya udah terbagi jadi 4 kelompok. Pada akhirnya, yang nampil cuma 3 kelompok. Kelompok Iblis, kelompok Nyonya, dan kelompok saya, Mucikari. Kelompok Iblis, masya Allah udah siap sematang-matang nya. Ibarat telor ceplok, kelompok mereka itu udah gosong saking kelamaan digoreng. Kelompok Nyonya juga udah mateng, ibarat telor dadar, kelompok mereka itu udah kuning kecoklatan, udah mateng dan siap dimakan. Nah, kelompok saya, ibaratnya telor busuk saking kelamaan nunggu digoreng -_-
Jadi ceritanya, kelompok saya rencana mundur. Udah H-5 juga belum ngerencanain apa-apa. Padahal tugasnya udah semenjak 3 bulan yang lalu. Entah siapa yang harus disalahkan, saya sebagai sutradara tentu tak mau disalahkan. Sayang sekali bung, rencana mundur telah mencair jadi bubur. Poster acara yang bertajuk Renoviesta telah dicetak dan telah terketik dengan indahnya nama saya di lembar poster terkutuk itu. Persiapan terpaksa akan kami lakukan. Hari Kamis, tepatnya H-1, barulah kami latihan, baru latihan. Latihan perdana sekaligus terakhir sekaligus gladi kotor. Kelompok macam apa.... Sutradara macam apa.... Pemain macam apa.... Pemain aja ada yang baru kepanggil hari itu juga.
Hari Jumatnya, saya dengan sok sibuknya ngurus dari pagi sampe-sampe bolos faal. Saat itu juga saya mengalami disorientasi jabatan. Sebagai sutradara, juga sebagai pembantu umum. Malamnya, ada teman saya membawa dua temannya yang lugu-dan-mau-mau-aja, akhirnya dua orang banyak dosa tersebut ikutan main memerankan peran sekenanya. Ola yang datang dengan bakpo chik yen dalam genggaman dan rencana suci hanya-nonton ikutan terjebak rayuan maut om-om genit, Mas Hari, dan dia juga ikutan lenggak-lenggok diatas panggung walopun cuma 3 detik dan adegannya hanya lewat kemudian berhenti sejenak memandang pelacur dengan tatapan sedih-ga-punya-uang-buat-nawar-pelacur sambil tangan menggapai-pelacur-tapi-tak-tergapai, kemudian ngilang dibalik backdrop. Ya, Ola jadi laki-laki ga macho karena ga punya duit...
Pementasan hari itu saya anggap sukses. Dilihat dari persiapan segalanya yang cuma semalam dan dibandingkan dengan kelompok lain yang sampai gosong sih ngga jauh beda :3
Nah, Jumat ini saya mainnya untuk tugas mbak Putri aja, jadi cuma nampil syalalala cucururup gitu. tapi ketika mbak Putri bilang kalo tugasnya ini sampe 70% bobot tugas semuanya, saya ngga jadi cuma nampil syalalala cucururup, tapi saya berlatih walaupun tidak keras. Peran saya adalah jadi pendeta. Ya, pendeta bung! Bagaimana bisa mbak Putri memberikan peran pendeta kepada gadis muslimah penuh keluguan seperti saya? Mana dialognya pake bahasa spanyol yang spellingnya aja butuh kerja keras otot-otot orbicularis dan buccinator (iya, maaf ilmu anatomi saya sebatas itu).
Penampilan yang ini adalah sumpah-ancur-dan-sekenanya-banget. Gimana engga, pas gladi bersih, mas Priyo dengan suramnya mendekati kami yang lagi latian dan bilang: Put, it's your turn. Ngoook! -..- Lupa belom make up, kerudungku juga belum di-voila sama mas Hari, jadi deh saya si pendeta-gendut-yang-terkesan-muslimah-dari-jilbabnya. Mana cuma pake jas, bukan pake jubah menjuntai gitu. So huft. Dan mbak Putri, sehabis nampil, bilang: Kalo kita latihan luar biasa hasilnya akan bagus, latihan bagus hasilnya cukup, latihan cukup hasilnya jelek, latihan jelek hasilnya....
Hari itu ditutup dengan makan-makan makanan seafood daerah Mulyosari ditraktir mbak Putri sampe jam 12-an. Disana, woah, si Yasinta ngga pernah bisa diem, Pare sekalinya ngomong bikin ngakak, dan kami ketawa-ketiwi terus turut meramaikan suasana malam itu.
Btw, udang telornya wenak :9


Mahasiswi yang hidup sekenanya,

Selasa, 29 Mei 2012

randomization

LALALALALAAAA~
Besok sudah rabu, harusnya sekarang saya ngerjakan tugas modul. Kemudian tugas mandiri faal. Kemudian tugas seminar faal. Kemudian tugas anatomi kelompokan. Kemudian yang terpenting adalah Jumat, 1 Juni 2012 kelompok saya kudu mau-tak-mau-mampu-tak-mampu-sudi-tak-sudi-acuh-tak-acuh-hendak-tak-hendak-senang-tak-senang-ikhlas-tak-ikhlas tampil di panggung SC kampus C. Masalahnya, kelompok saya dengan saya sebagai..ehm, sutradara, ngga pernah latihan. Entah ini faktor sutradara atau emang pemainnya males latihan gitu. So huft. Rasanya pengen mundur tapi poster udah jadi dengan judul pementasan saya untuk itu, 'Tumirah Sang Mucikari'. Dan sekarang saya malah ngeblog.
LALALALALAAAA~

Kamis, 24 Mei 2012

pengen bilang

Sebenarnya saya tidak suka terkesan berbicara dengan angin yang tiap hembusannya melenyapkan setiap kata yang keluar, tapi dunia ini memang semakin edan, yang hidup teranggap mati karena mereka tidak menunjukkan tanda kehidupan.
Ketika yang ditanya tidak terjawab
Ketika yang tertawa dalam diam
Ketika yang diam ditengah interaksi
Ketika yang jauh didekatkan dan yang dekat dijauhkan
Ketika yang penting diabaikan dan yang remeh diperhatikan.
Ketika yang dianggap dunia adalah genggaman sedangkan kenyataannya adalah bukan.

Minggu, 20 Mei 2012

belajar hidup

belajar melihat
belajar mengenal
belajar terbuka
belajar berbagi
belajar merasakan
belajar mengisi
belajar memahami
belajar menyayangi
belajar setia
belajar kecewa
belajar menyembunyikan perasaan
belajar berpisah
belajar mengenang
belajar tertawa diatas luka
belajar berdiri kembali
belajar hidup sendiri
belajar hidup mandiri
belajar bangkit

pengen bilang

Karena sebenarnya bukan keberuntungan, usahaku lebih berat daripada kamu. Ketika yang lain, termasuk kamu, berhadapan dengan soal, aku berhadapan dengan maut yang menjemput ibuku.

Kamis, 03 Mei 2012

:""""

Ya Allah, aku ga punya cukup muka untuk berhadapan dengan esok :""""
Ya Allah, malu bets :""""
Ya Allah, ................itu masa lalu.

Minggu, 29 April 2012

huuuufftttssszzzzhhdd

Capeeeeeeeek betsss abis dari latihan alam di umm..pandaan ya kalo ga salah? Yah disono-sono lah. Tempatnya...semacam tempat outbond. Sejuk. Bagus. Tenang. Nyaman. Kirain have fun. Senior pada bilang have fun dan fasilitas nyaman. Nyaman darimananya, tidur aja di tenda, ngga di rumah pohon. Huuuffftttssddzzzzzhh capek betssssss dan beteeek betsss :"""
Dari hari pertama, pertama kali kumpul, udah ngaret. Jam indonesia lah, biasa. Udah dibelain ngga sarapan. Dibilang pada kumpul jam 6 dan.....berangkatnya jam setengah 9. Huuufft bangeeeeeeet! Nyampe disana langsung materi manajemen apa gitu. Masih belum lapar. Kondisi aman terkendali.
Dilanjut materi make up. Dibentuk kelompokan, setiap kelompok ditugasin make up karakter iblis. Dengan pengalaman make up apa adanya, dan keberanian mengusik wajah teman, menarilah jari-jari saya yang ngga tau steril apa engga, mungkin bekas garuk-garuk pantat diatas wajah teman saya, Ica Icu Icuih. Hasilnya? Wow, gaul, semacam iblis korban kecelakaan karena make body painting yang dicampur-campur ala kadarnya dan tidak dalam batas wajar. Materi ini, seru, tapi perut mulai bergejolak.
Lanjut, materi musik dan...apa ya? Yah semacam palajaran back sound. Ini kayaknya tingkat lapar saya sudah tingkat 3 yang udah dalam batas marah ke siapapun. Udah gitu disuruh mikir lagi. Pemateri nya nyebelin, muka jelek, nyuruh-nyuruh. Huffffttt suebel tudemeks. Udah jam setengah 3 sore lo itu, mana materinya udah pernah dikasihin waktu diklat. Hufffffftt lagi. Materi ini, udah ngga bisa mikir, udah banting-banting pulpen, nyeletuk-nyeletuk 'huuft' dan 'lapar' dan 'kok lama ya, hufft'.
Lanjut, Ishoma, yang saya tunggu, alhamdulillah dapat makan siang. Lanjut sholat, niatnya mau sholat Dhuhur terus lanjut Ashar ternyata ngga nutut Dhuhurnya, jama' deh (andalan, asline seneng), yang nyusun rundown acara super ngawur wis pokoknya. Sholatnya dimepet-mepetin. Suwumpah, saat itu udah buetek, muangkel, kerutan wajah dimana-mana, bibir maju mengerucut. Mana lanjut materi yang sama. Dengan pemateri yang sama. Hufttt lagi. Materi selesai jam 5 sorean, terus panitia ngajak kumpul. Ditanyain satu persatu pesertanya, ada kritik sama saran ngga. Katanya mas hari (panitia) "pasti ada sesuatu, dari tadi wajahnya niken ngga enak" eaaaa, emang wajah saya jelek mas :"" Huh, untung nyadar. Untung tau diri. Langsung wes, saya dan teman-teman nyerocos sekarepe dewe.
Lanjut mandi sore, lanjut pementasan per kelompok buat happening art di malam hari. Saya ter-bully oleh senior :"""
Malamnya, dibangunin ngga tau jam berapa, dan alhamdulillah midnight trip dibatalkan karena ujan :""""D. Jadi malam itu ditanyain senior yang super senior tentang kekurangan-kekurangan gitu. Saya diem aja lah, tidur dalam keheningan hahaha jadi saat itu, disuruh merem, renungan gitu. Jadi saya merem, merenungi dan mengarungi mimpi tapi :p lanjut bakar-bakar jagung, yang saya sendiri ngga makan karena pake sambel bumbunya :""" saya sih lanjut tidur aja di tenda.
Matahari muncul, saya dibangunin, sholat Shubuh, terus lanjut meditasi. Huft, belom pipis belom minum air putih udah main suruh aja langsung meditasi. Meditasinya ya gitu-gitu aja. Lanjut makan, terus materi vokal. Wow, susyah bets ini ternyata mau bikin suara tertentu. Pematerinya udah expert pula, delegasi Indonesia dalam Youth Choir se-Asia Pasifik. Gaul \m/
Lanjut kelas keaktoran. Sesi 1 cuma diisi stretching, sodara-sodara. Cuma stretching. Tapi..............pake kayang, sikap lilin, terus kaki diatas jidat, wutsssss susyaaah, keganjel perut :"""" mana pematerinya udah hafal sama saya, jadi saya digitu-gituin terus :""" abis gitu istirahat sama packing buat pulang bentar, lanjut kelas keaktoran sesi 2. Temanya katanya tubuh dan ruang. Jadi di alam terbuka kamu bebas ngapain aja, gerak-gerakin badan, tiduran, lari-larian. Gitu. Dan saya bingung mau ngapain. Saya cuma duduk ngeliatin temen-temen yang udah gerak meliuk-liuk semacam ikan kurang air atau semacam cacing kepanasan...ada juga yang lompat-lompat dengan wajah bahagia-sebahagia-dapat-ip-4, ada yang sok-sokan breakdance. Yah, karena saya bingung, saya cuma duduk aja. Sekian.
Abis gitu makan siang jam 4 sore -_- abis gitu pulang. Badan remek, capek bets karena ngga pernah olahraga, begitu dikasih stretching kayak gitu langsung kram -____-""

Rabu, 25 April 2012

beku, batu, bisu

aku dan kamu
ditemani waktu
dan embun yang membeku
dan pasir yang membatu
hingga hari berlalu
sampai masa tak tertentu
tetap tak menyurutkan esmu
tetap membeku dan membatu
walau udara makin bersuhu
tetap membeku dan membatu
dalam diamnya waktu
tetap membisu

beku, batu, bisu

Kamis, 19 April 2012

prosa-ing

lagi-lagi terpuruk disini. ditemani gelap dan mungkin secercah mimpi. mimpi yang tak pernah tergapai. ketika semua terbalut lumut. ketika malam kembali berkabut.

rasanya sakit dan mungkin mual sedikit. melihat kau, pembawa mimpi, membawa mimpi lain. mungkin senyummu terkembang, namun kau tahu? aku disini tersenyum, mengambang.

aku masih mencoba menemani mimpi. atau mungkin mimpi yang menemani? saling berteman. tapi dikala harapan mulai kubebankan ke pundakmu, mimpi, kumohon, bawakan ini, ini terlalu berat untuk pundakku. mungkin kau rela pundakmu kubuat sandaran, kubuat menyembunyikan perasaan, kubuat menangis, kubuat menyembunyikan tangis, tapi mungkin kau tak rela harapan ini kubebankan pada pundakmu.

rasanya ini jalanku sendiri. menapak terjalnya jalan berbatu, gemuruh yang menderu, dan beban dipundakku. aku dan kau, pembawa mimpi, memang berbeda. tidak usah memaksa, jika mimpi lain lebih indah buatmu, pergilah dengan mimpi itu. aku disini. mungkin tetap disini. terkubur debu jalanan. terpaku menatap rembulan. mungkin hingga mimpi ini terbingkai lumut, atau mungkin hingga mimpi ini kering diselimuti angin. tapi aku janji, pembawa mimpi, mimpi ini kusemat dalam hati. lubuk hati tersuci.

mungkin jika suatu hari kau kehilangan arah, pembawa mimpi, atau mungkin mimpi yang kau kejar itu tak lagi menemani keluh kesahmu, aku masih disini. duduk tenggelam di sofa hangat ini. sofa yang masih cukup lebar buatmu, buat cerita indahmu atau cerita pilumu yang pasti akan kau bagi kepadaku. mungkin suatu hari itu akan terjadi. dan aku berharap akan benar-benar terjadi. ketika kita kembali saling menemani, dalam segelas canda dan mungkin sekotak tangis. aku tahu kebersamaan kita, mimpi, tak akan abadi. dan aku sudah siap untuk perpisahan itu, mimpi, disaat kita tak lagi saling menemani. kuharap angin masih mau membawa kabarmu kemari.


ketika mimpi tak lagi menemani
kepada siapa aku harus berbagi
kepada mentari? atau kepada embun pagi?
bingkai mimpi ini masih rapi
jika kau mau kembali
ambillah ini, tapi jangan lupakan aku disini

Selasa, 17 April 2012

...

tolong Tuhan, sebelum semuanya terlanjur dan menjadi bubur, biarkan ini hancur dan terkubur!

percakapan dua jiwa dalam dada part III

kenapa kamu sok susah?
terlilit segala masalah?
padahal hanya perasaanmu yang terlalu terasah.
dan kau tau diluar rumah? banyak yang lebih gundah.

masalah bukan buatmu saja.
buat aku juga.
buat kita, yang selalu satu dalam jiwa.
buat kita, yang berbeda tetapi sama.

rasanya aku tak ingin hidup.
tapi, amalku juga belum cukup.

percakapan dua jiwa dalam dada part II

Apa yang kamu tunggu?
Menunggu jiwamu menjadi batu?
Menunggu air matamu beku?
Menunggu Tuhan mengutukmu?
Ini bukan jalanmu.
Berhentilah dan segera berlalu.
Walau berat untukmu.
Dan mungkin untuk hidupmu.

Aaaaaaaaaaaaaa lagi lagi aku tak mampu!
Aku tak tau harus melakukan sesuatu itu!
Aku butuh Ibu.
Ya, mungkin itu.

percakapan dua jiwa dalam dada

Lho, aku tak tahu.
Tak ingin juga aku menahu.
Yang kutau, hanya pilu.
Karena hatiku bukan batu.

Kenapa terus terpaku?
Huh, dasar manusia dungu!
Apa yang kau alami saja tidak tahu.
Apalagi untuk masa depanmu!

Masa depanku?
Kamu tahu?
Atau kamu sok tahu?
Sudahlah, kamu bukan Tuhanku!

Bukan tentang itu.
Bagaimana hidupmu jika begitu?
Apa yang terjadi pada keluargamu?
Kalau kamu hanya peduli dengan hatimu?

Ini hidupku, dan kau tak berhak tentang itu!

Tapi, aku juga bagianmu. Kau tak bisa mengabaikanku.

Iya, tapi sudahlah jangan tanya lagi tentang itu.
Karena aku tak tahu apa yang terjadi dengan diriku.

Mungkin bisa ku bantu?
Dengan mencari kesibukan baru?

Aku tak yakin kalau itu.
Duh, semua menjadi kelabu.
Aku tak mampu.
Kenapa aku begitu dungu?
Ketika yang terjadi padaku adalah sesuatu yang mengganggu.
Kepada siapa aku minta bantu?
Aku semakin tersapu, tak mampu tersipu.
Aku tak mampu! Aku tak mampu!

Sebenarnya apa yang kamu perlu?

Aku perlu pintu.

Pintu? Apa pentingnya buatmu?

Karena butuh pintu untuk kehidupan baru.
karena aku....
pilu.
dungu.
buntu.
tak mampu.

Kamis, 12 April 2012

...

Jancuks adalah ketika teman-temanmu menemukan dan komentar dan menertawakan dan mengata-ngatakan foto jaman dulu yang kamu sendiri lupa itu kapan, siapa, dan mengapa diupload. Sekian.

Sabtu, 07 April 2012

countdown

Sudah jam 11 malam. Habis gini tanggal 8 April. Wow, saya ulang tahuuuun!
Tahun 18 saya ini....tahun penuh perjuangan loh. Ada UNAS disana, ada SNMPTN, ada ospek, dan... tanggal 25 Mei-nya mama sudah pulang........
Tapi alhamdulillah semuanya akhirnya lancar dan semoga tahun ke 19 ini saya be better. Amin.

besok-harus-fokus-kuliah

Senin: Hari antiklimaks ngasih Ayu kejutan. Masa iya dia ulang tahun tapi ga mau disiram-siram kecap atau saus tomat. Dan kita sendiripun ketakutan, Ayu udah pasang muka cemberut-se-cemberut-cemberutnya. Malah saya-audrey-ola-bella yang bermain-main sendiri dengan tepung-telor-kecap-saus-kopi. Kok bodoh sih -_- Abis acara anti klimaks itu... kita ke kosan ayu, minta maaf dan ngasih kado. Terus makan malam di d'cost kayoon. Sampai kosan, mandi. Tugas terbengkalai karena saya langsung tepar.

Selasa: Rencana nonton The Hunger Games sama Ola karena merasa ketinggalan gaul dari Audrey yang udah nonton duluan seminggu yang lalu. Seminggu men. Seminggu. Jadi habis teater, saya jemput Ola dan menuju Grand City buat nonton. Jam berapa ya waktu itu, kalo ngga salah jam 20.40 deh. Karena naik motor, helm saya dan Ola dititipin di penitipan helm. Bayar 2000 rupiah. Tidak ada rasa bersalah. Oke, langsung menuju eks-eks-wan pesen tiket dan makan. Selesai nonton kira-kira jam 11 malam gitu. Grand City udah sepi. Langsung menuju lift dan turun ke parkiran. The kampret moment nya adalah, penitipan helm udah tutup. Saya dan Ola hanya bisa memandang sayu helm kita yang tersimpan rapi di etalase. Melihat kita yang sudah-setengah-nangis (nangis ketawa), penjaga parkir menghampiri dan memberikan secercah harapan. Penjaga itu bukain pintu penitipan, terus mencoba buka etalase. Ya jelas dikunci lah, bapaaaaak! Melihat kita yang hopeless pulang ngga pake helm, si penjaga bilang "besok aja ambilnya, jam 10 sudah buka" Besok men. Besok. Ola kok ya tolol ga bilang ke saya kalo jam buka penitipan helmnya itu jam 10.00 - 22.00. Padahal dia katanya baca di papannya. Bodoh pol. Pulang dengan ngga pake helm. Dengan kerudung berkibar-kibar mengekspos jidat yang sedikit lebar.

Rabu: Rencana ambil helm sehabis pulang kuliah. Jam berapa ya itu, sekitar jam setengah tiga sore. Naik taksi ke Grensi. Gren-siti. Sampe Grensi, saya dan Ola makan dulu. Habis gitu langsung cabuts ke parkiran motor dan ambil helm. Begitu mau lewat sebuah pintu kaca Convention Hall-nya Grensi, kita melihat....segerombolan abege kelewat tua foto-fotoan di pintu itu. The awkward momentnya adalah.. yang foto-foto itu laki. Dengan tangan nempel di pintu kaca, dan senyum unyu-imut-manis-manja plus lirikan maut yang wow bikin kita meleleh ketawa. Pokoknya pose nya itu loooooh............unyu-unyu-baby. Ngga tahan dengan situasi, langsung kita balik badan dan memutuskan turun cepet-cepet. Cepet-cepet masuk lift biar bisa ketawa ngakak. HAHA. Sampe di tempat penitipan helm, si mas-mas penjaga helm senyum-senyum dan bilang "mau ambil helm ya". Iyalah, masa mau ambil hatimu -________________-" Sukses ambil helm terus balik deh, aku ke kampus dan Ola ngga tau kemana, ikut ke rumah supir taksinya mungkin.
Malamnya, saya, Audrey, dan (lagi-lagi) Ola memutuskan nonton The Raid. Karena kita ngga mau ketinggalan gaul sama anak-anak lainnya hahaha. Katanya masuk nominasi apaanlah-segala-macem. Katanya bagus. Katanya keren. Katanya gaul. Katanya katanya katanya..... Begitu nonton.. kampret-ini-film-apaan. Tapi bagus banget sih emang, ini film Indonesia lho. Film Indonesia. Tumben bukan film horor jupe-depe yang hantunya aja pake kemben. Bagus, soalnya action tembak-tembakan, pukul-pukulan, darah-darahan, tusuk-tusukan, seret-seretan, loncat-loncatan, jatuh-jatuhan, pokoknya ngga pacar-pacaran atau cium-ciuman. Tapi lho...ngga ada esensinya. Maksudnya itu, kan polisinya menggerebek. Terus bunuh-bunuhan dan segala macem. Terus bos mafianya mati. Terus ternyata salah satu mafia itu adalah kakaknya si polisi. Terus udah polisinya tinggal 3, yang lainnya mati. Terus.....lha opo'o? -_- kok....penting?

Kamis: Diajak bolos biokimia sama Ola, soalnya dia mau tambal gigi bolong. Awalnya ngga mau, soalnya kan saya mahasiswi rajin bets. Tapi saya pengen ngerasain scaling. Udah dari awal semester satu, udah ngerencanain scaling sama bandota. Tapi lama-lama kelupaan. Sekalian wes, saya scaling. Biokim biasanya saya juga tidur di kelas. Ke klinik naik motor dengan helm nemplok di kepala dengan anggunnya. Ke kampus B jam 12 siang. Sampe AHCC ternyata alat-alatnya masih disterilisasi, kudu nunggu sampe sejam. Kitapun memutuskan buat sholat Dhuhur. Kita kan beriman :3 Di masjid malah ngomongin banyak hal. Pertama-tama kita memperhatikan ke-gaul-an berpakaian mahasiswa-mahasiswa kampus B. Trendy, stylish, gaul. Habis lihat gaya anak kampus B, lihat gaya kita.....fashion-nista. Nista. Terus memperhatikan laki-laki kampus B. Apalagi FEB. Bandingkan sama FKG. Antiklimaks.
Habis scaling dan tambal, kitapun memutuskan makan. Karena Audrey cerita bahwa dia udah pesen delivery mcd, kita kepengen makan mcd dan akhirnya tibalah kita di Delta. Gerimis-sedikit-lebat men saat itu. Karena takut dalemannya helm basah, saya cuma nyantolin helm dikaca spion. Helm Ola (a.k.a helm kak dysha) juga dicantolin gitu aja. Di mcd, Audrey minta nitip soalnya yang delivery ngga bisa nganter, keujanan. Saya suruh nyusulin aja. Dan akhirnya kita bertiga makan di mcd. Ngga cuma makan, di mcd kita (esp. Ola) ngecengin anak SMA gaul dan keren. Padahal engga sama sekali. Selain ngecengin, kita juga memperhatikan mudi-mudi semacam eksekutif muda dengan make up lengkap mulai dari bedak, blush on, eye shadow, maskara, dan kosmetik-lain-yang-kita-ngga-tau-namanya setebal 5 mm. Udah gitu ngerokok lagi. Terus pakai pakaian yang....serba minimalis sampai kalo duduk cuma nutupin pantat. Terus gaulnya sama bule-bau-tanah. Bule yang udah dianggap ngga layak makan junk food karena faktor usia. Hahaha kok antiklimaks gini sih.
Habis makan, kita pulang. Audrey dan Ola naik taksi. Tapi Ola mau ambil helm kak dysha dulu. Sampai di tempat motor.......................................helm saya hilang. Hilang sodara-sodara! Lagi! Terkutuk kau pencuri. Semoga hidupmu dihabiskan dengan derita bisulan di gusi!

Jumat: Niat bermain ke Malang akhirnya kesampean. Tapi...Audrey udah balik Jekardah. Ayu pulang ke Lampung. Bella merayakan Paskah. Imok ada keluarganya datang ke Surabaya. Demi nge-gym. Berdua wes sama Ola. Dianter-ditunggu-dijemput sama bapak saya. Mas dan pacarnya ikut. Untung ada Mbak Vivi ikutan ke Jatim Park, setidaknya saya dan Ola ngga terkesan semacam pasangan lesbi yang lagi liburan -_- Agak ngga sesuai harapan sih. Terlalu banyak hal bodoh yang diceritakan. Ha-ha-ha.

Udah ah cape ngetik. Sabtu-Minggu ini mau saya habiskan dengan berkutat di depan laptop dan buku faal dan buku praktikum histo dan atlas anatomi. Setelah hari-hari aktif saya habiskan dengan membodohi diri sendiri dengan bermain sama Ola Audrey Ayu dan Bella, minggu depan kudu hidup dengan semangat baru dan usia baru mwehehehehehehee :3

Mahasiswi yang jarang belajar,

Rabu, 04 April 2012

playing word-ing :3 part VIII

Bukan. Aku bukan tertahan.
Bukan juga melawan.
Tapi hati tak kunjung tertawan.
Yang kuyakinkan, saat kuhampiri wartawan.
Aku yakin, aku cantik dan menawan.


semacam...gagal menyusun kata ._."

Selasa, 03 April 2012

-_-

hm, semacam pilu terbagi. yang suka disimpan. yang sedih dikasih. yang senang dibuang. yang sini senep. teman berduka.

Senin, 02 April 2012

-_-

hahaha apa sih kok semacam nyampah dipergantian hari gini ya? hm, sedikit tenang kalo sudah begini. sedikit ya, masih se-di-kit.

playing word-ing :3 part VII

Aku ngga tau harus gimana. Semacam duka ditambah dusta. Tak mampu berkata, tapi juga tak mampu bersuka. Hanya bertanya sesuatu yang tak jelas ujungnya. Hingga bosan dengan segala yang ada.
Ingin menepi. Bermain dengan sepi. Cuma terasa sunyi. Namun tetap ditemani. Walaupun hanya dengan mimpi.
Merasa bosan dengan malu. Semacam sakit digetok palu. Aku melucu? Hahaha itu palsu. Tidak sepenuhnya palsu, tapi semacam hiburan baru.

playing word-ing :3 part VI

Bukan maksud, tapi kenapa jadi terhasut? Setelah sekian lama merajut, benang ini menjadi kusut!
Seperti pensil aku meraut, seperti cerita aku tertaut. Aku tak ingin terhanyut, tapi kenapa arus semakin membawaku ke laut?
Semakin terasa berdenyut, saat itu pula aku takut. Semacam hati yang selalu kalut, hanya mampu menutup mulut. 

Penuh tanya, penuh prasangka. Maaf, Tuhan, aku hanya tak mau jadi tersangka.

playing word-ing :3 part V

Dunia memang sempit.
Kadang waktupun mulai menyempit.
Tak terasa sakit yang melilit.
Hingga kulit tak lagi mengernyit.

Jangan dengar aku.
Bukan hatiku yang berderu.
Tapi sel baru yang mulai beradu.
Pun jiwa kelu dan luka pilu.

Harap terus terucap.
Sampai lidah lelah mengecap.
Kenapa sel ini terus tumbuh seperti kurap?
Kuharap segera pergi ditelan gelap.

Aku ingin mundur.
Perlahan dan teratur.
Setelah dunia seolah mengatur,
aku ingin tidur.

story-ing part III

Aku bosan bertemu. Benci hingga akhirnya kamu lalu. Dan saat aku merasa baru, kamu datang bertamu di hari-hariku. Mengganggu waktu sehatku. Aku bosan menjamu. Kenapa kamu datang selalu tak tepat waktu? Selalu aku coba memacu waktu. Dan disaat waktu tidak mau, aku harus berbuat apa kepadamu?

-aku dan tugas kuliah-

Jumat, 30 Maret 2012

belajar menyeni

Saya suka seni. Bukan air seni tapi. Dulu waktu TK pernah nari sampe masuk TV (walaupun cuma TVRI -_-). Tapi berhubung badan sudah ngga mendukung buat lenggak-lenggok, alhasil saya mem-pensiun-kan diri dari dunia per-tari-an. Kemudian SMA saya udah ikutan ekskul teater. Nyaman bets soalnya anak-anaknya bukan manusia biasa (baca: alay dan lebay). Semasa SMA, saya kalo kebagian peran itu selalu peran tertindas yang diejek-ejek. Tidak pernah mendapat kebahagiaan. Pernah jadi profesor gila, pernah jadi teroris, pernah jadi semacam nerdy dengan tompel gede di wajah, pernah jadi pengemis (dan orang goblok mana yang percaya badan segede gini jadi pengemis), pernah juga dapet peran dibelakang panggung. Dan kuliah ini, saya juga gabung di teater mata angin Unair. Sampai detik ini sih di teater mata angin saya baru sekali dapet peran. Dan you know what, saya dapet peran semacam buruh tertindas (dan (lagi-lagi) orang goblok mana yang percaya badan segede gini adalah buruh dengan pendapatan minimal se-minimal-minimalnya?)
Yah, dan minggu-minggu awal April ini digelar Student Week Unair, dan nanti-nanti yang menang bisa lolos ke... mmm.. semacam lomba seni tingkat nasional. Woo pengen tapi.. jenis lombanya cuma baca puisi, monolog, tulis cerpen, tulis naskah drama. Yah kalo monolog gitu semacam tidak percaya diri. Katanya bob "ikut ngarang cerpen aja ken, gampang. Hadiahnya lumayan."
Dan oke, kayaknya saya minat ikutan lomba cerpen. Hah, cuma cerpen. Cuma cerpen. Cerpen. Cerita pendek. Gampang!

Senin, 26 Maret 2012

about today

Sore tadi, tetangga depan rumah tiba-tiba tanya, "Mbak net punya koran banyak?" | "Punya tante, buat apa?" | "Itu.. kemaren tante lihat-lihat hamster dibelakang, terus lihat tas-tasnya mama kok nggak terawat, tante udah bilang ke Mbak Wati buat masukkan koran-koran tapi nggak tau itu Mbak Wati mudeng apa enggak" | *kaget*. (fyi: Mbak net = saya. Mbak Wati = pembantu saya)
Terharu bets ini tetangga masih care aja sama barang-barangnya mama. Padahal saya aja ngga kepikiran gitu, saya kira tas-tas kalo disimpen di etalase kaca ya awet-awet aja. Ternyata kudu dikasih koran-koran biar ngga lembab.
Langsung deh sore itu si tante tetangga depan rumah berbenah tas-tasnya mama, dimasukkin koran satu persatu. Wow. Makasih tante :")

Mahasiswi yang kangen mamanya,

Sabtu, 17 Maret 2012

si-sebut-saja-bunga-tapi-laki-laki's story!

Ha, saya baru inget. There's sumthin newwww tentang si sebut-saja-bunga-tapi-laki-laki.

Temen saya kan seangkatan sama dia, dan tetep ngga percaya sama saya kalo si sebut-saja-bunga-tapi-laki-laki itu mengalami sebuah disorientasi seksual yaitu tertarik bukan pada wanita (baca: homo). Jadi ceritanya saya sudah ngga kuat nahan cerita ke temen saya, tujuannya biar saya tau sebenernya si-sebut-saja-bunga-tapi-laki-laki itu beneran homo atau normal. Biar temen saya juga bisa ngepoin dia haha terus beritau ke saya hahaha
Temen saya, sebut saja.... mmm.. sebut saja..... tumince (kok kedengeran semacam nama bencong ya), bilang kalo si sebut-saja-bunga-tapi-laki-laki itu memiliki seorang pacar perempuan, sodara-sodara! Tumince juga bilang kalo status bbm si-sebut-saja-bunga-tapi-laki-laki semacam... lelaki gentle yang lagi kangen unyu unyu sama pacar perempuannya itu. Huwow, jadi sebenernya apa yang terjadi dengan si-sebut-saja-bunga-tapi-laki-laki itu?
Tapi Tumince pernah lihat si-sebut-saja-bunga-tapi-laki-laki dianter sama laki-laki ke kampus. Nah nah, jadi sebenarnya? Apakah si-sebut-saja-bunga-tapi-laki-laki itu memiliki disorientasi seksual yang fleksibel? Kadang doyan laki-laki, kadang doyan perempuan. Who knows? Who says? Who wants? *eh
Saya belom tau bagaimana kepastian orientasi seksual si-sebut-saja-bunga-tapi-laki-laki itu. Atau status bbm nya itu sebenernya buat pacar homonya? Jadi inget lagu Ayu Ting Ting - Masa iya? Tolong bo. Coba deh download :)) eh, ngga tau sih, lupa judulnya, pokoknya semacam itu mhehe.
Tunggu laporan saya selanjutnya tentang si-sebut-saja-bunga-tapi-laki-laki! Agar kita semua akhirnya tau sebenernya dia normal atau......
*big thanks to Tumince yang telah membantu saya dalam mengerjakan teka-teki besar ini

pengakuan

Seharian ini saya ngga mandi lowh. Padahal tadi udah latian teater, sama belajar kelompok di perpus kampus. Udah keujanan juga. Udah berkeringat ngangkat galon. Tapi bulir-bulir keringat tetap tak membuat saya beranjak ke kamar mandi dan mandi. Padahal baru diberitau kalo sekarang musimnya penyakit herpes yang dikarenakan ngga menjaga kebersihan. Dan sekarang saya.... :))
Buat apa parfum? Buat apa bedak? Toh abis mandi muka saya gini-gini aja, ngga berubah.

Salam kecup dari mahasiswi yang jarang mandi,

...

muter winamp. keputer sama lagu-lagu wajib selama belajar waktu kelas 12. keinget dulu sering sok-sokan belajar di dalem kamar, padahal lagi nyanyi-nyanyi. keinget juga kalo bosen, keluar kamar, ke depan tv, nyomot makanan atau sebagainya. ada mama disana, kalo ngga lagi nonton tv, ya lagi setrika. duh indahnya masa itu. momen se-sederhana itu terkadang bikin bener-bener kangen, ketika yang biasa dilakukan sudah ngga ada pada tempatnya...

Rabu, 07 Maret 2012

Minggu, 04 Maret 2012

story-ing part II

mampukah seorang pecundang melewati jurang membentang? terselip perasaan bimbang setiap akan melintang. menerka karang selalu menjulang hingga akhir yang benderang. ini bukan cerita terkarang namun hidup yang terkenang. ketika nasib semakin malang, adakalanya hidup akan terbuang.

-aku dan semester 2-

Sabtu, 03 Maret 2012

playing word-ing :3 part IV

ketika hati mulai bergemuruh dan mulai mengeluh, kenapa ia tak kunjung tersentuh? padahal hati ini selalu mengaduh. sedikit mengadu, bahwa aku sudah tak mampu.

lidah selalu berkelit. sering luka melilit. ketika ini mulai sakit, kucoba lari lalu menjerit sebelum benar-benar menjadi penyakit.

masih dipertanya? ketika Maestro berkarya, masihkah kau mencela?

sedikit nyampah untuk coretan sampah. segala yang tumpah, selalu menjadi sampah. tak terlintas apa yang tercurah, selalu akan menjadi sampah.

ketika hati menjadi bangkai, sesuatu akan terbengkalai. pun yang indah terbingkai juga luka yang menyeringai.

-nikenprobowati-

Jumat, 02 Maret 2012

story-ing

"Oh halo!" sapa ku.
"Mengapa baru muncul? Sudah kunanti kau sedari tadi," lanjutku.
"Aku senang jika mentari mulai menggeliat. Ia akan bersinar terang, terang sekali. Dan disaat itu kamu, yang selalu kutunggu, mulai muncul menemaniku sepanjang waktu. Hari ini kita ke sekolah ya? Kemudian kita akan makan siang di kantin. Ah, hari ini pasti menyenangkan."

-aku dan bayangan-

playing word-ing :3 part III

Tuhan? Aku meminta bukan menyita

ketika yang kupinta tak kunjung nyata
haruskah aku buta untuk menyita?
ketika terbata untuk berkata
haruskah aku berdusta dalam dada?
ketika asa tak juga terasa
haruskah aku terbiasa mereguk dosa?
ketika rasa kembali tersiksa
haruskah aku bersuka dalam duka?
ketika bertahan tanpa harapan
haruskah aku tetap bertahan dan selalu tanpa harapan?

-nikenprobowati-

Kamis, 01 Maret 2012

playing word-ing :3 part II

rindu ini semakin menjadi. bahkan hingga tahap komplikasi. andai yang disana mengerti...

Setiap pagi aku membuka mata, dalam sekejap perasaan itu menghilang. Ingin rasanya mencicipi indahnya mimpi. Ketika matahari membentang, semua menghilang. Yang kurasa hanya bahagia yang membekas. Hanya membekas. Namun tetap terasa sampai malam kembali datang. Dan aku benci ketika matahari kembali mencaci. Mencaci diri, yang tidak mau beranjak dari mimpi. Aku senang ketika mulai lelap. Ketika ibu datang, mengajakku berkeliling dan hal-hal yang menyenangkan lainnya. Hal-hal yang pernah kita lakukan berdua. Dan aku tak mau membuka mata karena yang kusadari setelah membuka mata hanyalah.. mimpi. Ketika terpaksa kubuka, yang kusadari bahwa semua tak bisa kembali. Semakin rumit ketika ibu benar-benar pamit. Semakin tak ingin bangun dari lelap yang menyergap.

rindu ini semakin menjadi. bahkan hingga tahap komplikasi. andai yang disana mengerti...

-nikenprobowati-

playing word-ing :3

angin itu menyejukkan. tiba-tiba menyusup dalam keheningan. melewati jendela yang terbuka sebagian. namun terasa menyakitkan.

berdiam dalam keadaan. sebuah ironi tergariskan. menyenangkan dan menyedihkan.

hidup ini indah tapi tak mudah. melilit segala gundah juga pertanda. semoga ada canda yang segera melanda.

aku tak galau. bukan mengacau. ketika hati semakin parau kucoba bangun dari mengigau.

tak bisa diukur dari garis. namun dari keris dan berapa dalam ia mengiris.

cobalah paham segala tanda yang mengilham. geram dan kelam semoga cepat meredam.

-nikenprobowati-

Senin, 20 Februari 2012

Listen and Learn ;)

Pelajaran hari ini: jadi orang harus legowo.
Jadi hari ini (lebih tepatnya malam), saya ke rumah sakit. Karena mengeluh sakit bla bla and the bla, si dokter pun menyuruh untuk melakukan tes darah. Nunggu hasil yang begitu lama-selama-orang-lari-marathon-jakarta-surabaya membuat saya entah berbuat apa. Saya dan embak a.k.a pacar qaqa saya cerita-cerita. Eyang kakung si embak sakit. Parah. Awalnya dikira cuma liver. Emang sih liver, tapi ternyata di dalam liver udah beranak-pinak tumor ganas yang udah menyerang sana-sini. Dengan penyakit separah itu, si eyang cuma mengeluh sakit di bagian liver sama kalo pipis sakit. Dokter aja heran. Dokternya sampe udah angkat tangan soalnya ini udah stadium njut-njut lanjut, ng... stadium 4 mungkin. Dokter sama perawat aja bilang: dengan penyakit separah ini, orang udah keliatan kurus-tinggal-kulit dan lemah banget.Tapi si eyang ini keliatan kayak sakitnya ringan gitu, beliau sendiri ngerasa sehat.
Si embak bilang, emang agama beliau kuat banget. Dan ulet. Dan baik banget. Beliau pernah membiayai sekolah sepupu-sepupunya. Saking baiknya beliau sering di bo'ongin. Sama anak buahnya, bahkan keluarga sendiri aja banyak yang tega nge-bo'ong-in beliau hingga uang yang melayang juga ngga dikit. Bukannya beliau bodoh atau gimana ya, tapi... emang kelewat baik. Walaupun kehilangan duit yang tetep ngga marah. Hanya satu yang beliau tekankan: Kalo dijahatin orang, istighfar aja. Berarti bukan rejeki kita, kalo emang rejeki kita nanti akan kembali ke anak atau bahkan cucu kita. Wow abis. Sebegitu baiknya beliau ini. Kalo aku mungkin udah misuh-misuh, bakar-bakar rumah, bakar pohon, bahkan bakar-bakar jagung.
Di tengah-tengah perjuangan melawan penyakit ini beliau bersyukur. Katanya: Rasul aja dikasih umur 63 tahun, harusnya kamu (anak-cucu beliau) bersyukur aku dikasih bonus 7 tahun. Fyi, saat ini umur beliau 70 tahun. Mungkin beliau udah ngerasa diujung-ujung tanduk gitu ya umurnya, sering netesin air mata, jemarinya masih giat menyentuh butiran tasbih. Sampe-sampe Allah memberinya kenikmatan pada sakitnya beliau yang parah ini, udah stadium lanjut, tapi masih kelihatan bugar :')
Hasil lab udah keluar. Semua normal, tapi saya kok ngerasa sakit. Lah, kebalikan si kakek dong -_- 
Dari cerita si embak ini saya jadi termotivasi untuk rajin beribadah. Ehm.. emang saya kalo sholat suka mepet-mepet. Dan lebih bisa legowo. Iya menerima gitu, ikhlas. Ikhlas. Begitu udah selesai urusan, pulang deh. Otewe ke tempat parkir motor. Dekat.. dekat.. dan semakin dekat.. si embak bilang: lho net helm mu ilang. Dan kemudian hening. Yak, ilang sodara-sodara! Gimana saya bisa pulang tanpa helm. Kampret! Sial pencuri kampreeeeeeet saya doain, siapapun anda yang mencuri helm saya, bisulan di wajah, jerawatan di pantat! Lupa deh sama tekad saya malam ini: belajar ikhlas. Yah kenapa Tuhan langsung menguji tekad-ku malem ini juga?! Antiklimaks. Sekian.


Mahasiswi yang mencoba belajar ikhlas,

Rabu, 08 Februari 2012

Indonesia Dalam Angan Niken

Ini bukan curhat tentang diri saya. Tapi curhatan tentang Indonesia.

Iya sih, saya bukan menteri. Bukan anggota DPR. Bukan Presiden. Dan saya juga ngga suka dengan dunia politik. Yaah, tapi bolehlah saya ngeluh sedikit tentang Indonesia saat ini.
Indonesia, negara saya, kebangsaan saya. Merupakan negara berkembang yang berkembang dengan perkembangan lambat sehingga dari dulu hingga sekarang juga ngga berkembang-berkembang. Saya lahir sampe udah jadi remaja sedikit labil, Indonesia belum jadi negara maju kayak Jepang.

Saya sendiri ngga tau gimana cara memajukan Indonesia. Kayaknya kok serba salah. Penertiban PKL atau asongan, ujung-ujungnya berakhir ricuh hingga banyak yang kehilangan pekerjaan. Mau menekan jumlah penduduk, eeeeh jaman sekarang banyak yang doyan kawin muda, bahkan kawin sebelum nikah. Mau mengurangi polusi, malah sekarang orang-orang eksekutif berbondong-bondong pamer kekayaan dengan adu keren mobil, tapi ngga cuma eksekutif juga sih. Mau menanggulangi korupsi, tapi kasusnya ngga segera diselesein, malah membahas kasus ngga penting seperti pencurian sandal dan pencurian-sepele-lain-yang-melibatkan-orang-susah. Mau menanggulangi korupsi juga, eh malah bintang-anti-korupsi ikutan korupsi. Mau memberantas pembajakan, eeh tapi banyak yang suka murah-murah dan ehm.. termasuk saya.

Saya bingung gimana memulai perbaikan negara ini. Banyak yang bilang (dan emang) kalo mau melakukan sesuatu yang besar, mulailah dari diri sendiri. Yaaaaah saya sendiri bukan mahasiswi teladan. Nyontek pernah, curang pernah (yah nyontek kan sama aja curang), ngga ngerjain tugas pernah, membolos nggak pernah, boong sama guru juga pernah. IP juga ngga kumlot. Emang saya ngga boleh men-judge seseorang, sedangkan saya ngga lebih baik dari dia. Tapi ya.... gimana.... Jadi warga negara yang baik aja? Dan ngga boleh ngomong kalo negara sendiri kenapa-napa?

Banyak rakyat yang demo-demo menuntut keadilan. Iya sih emang pemerintah ngga adil buat rakyat. Contoh kecil.. muncul dari DPR. Masa untuk perbaikan WC aja sampe 2 miliar? Padahal orang-yang-mungkin-lebih-mulia-daripada-DPR kalo nyetor ee' ya cuma di kali. Buat apa 2 miliar kalo cuma buat pipis dan ee'? Apa mereka tidur di WC? Apa mereka kerja di WC? Apa keluarga mereka piknik di WC? Kok ya aneh-aneh, WC 2 miliar itu isi apa? Apa langsung ee' nya diolah menjadi pupuk kandang? Menjadi tisu toilet? Menjadi es krim rasa coklat? *untuk poin terakhir saya.... ragu* Iya sih ngga semua anggota DPR setuju. Saya ngga percaya ada anggota DPR yang ngga korup, ngga setuju sama renovasi, ngga setuju sama jalan-jalan ke luar negeri dengan embel-embel studi banding. Saya ngga njelek-njelekin. Mereka kerjanya susah kan? Capek kan? Sampe ada yang ketiduran waktu rapat-rapat gitu, pasti kecapekan? Iya kan Pak, Bu? 

Kasian juga ngelihat Pak SBY yang kayaknya semua usahanya menuai kecaman. Banyak yang ngga puas sama kinerja Pak SBY. Padahal susah loh kerjanya, sampe Pak SBY minta naik gaji :)) Ngga ada yang bisa disalahkan sih, namanya manusia. Kerja apa-apa toh ujung-ujungnya duit.  Nah, mayoritas rakyat kayaknya ngga bisa terima sama pemerintahan SBY. Asal demo. Asal teriak. Asal bakar. Asal ngerusak. Saya juga bingung, maunya mereka kayak apa? Mau kayak Pak Soeharto, emang tegas sih, seseorang yang sehat besoknya bisa tewas. Tapi sekarang HAM lebih ditegakkan, jadi bagaimanapun hukum Indonesia pasti berdasar HAM, seberat apapun kesalahannya. Pak Soeharto juga korupsi kaan kaaan? Mungkin Indonesia butuh pemimpin seperti Pak Soekarno? Atau Bu Niken Probowati? Ah, itu kan saya :3
 
Dan inilah intinya: dari ketidakpuasan rakyat Indonesia, yang saya takutkan adalah demo besar-besaran semacam menuntut lengsernya Pak SBY, seperti pada jaman Pak Harto. Jaman reformasi. Jaman krisis moneter. Dan parahnya lagi kejadian seperti G30S/PKI bisa aja kembali terulang. Menyusupnya aliran komunis di sela-sela pemerintahan Indonesia. Menyusup juga aliran komunis di dalam kehidupan rakyat desa, yang asal iya-iya aja dipengaruhi aliran komunis, dengan dijanjikan keadilan, janji yang berakhir di mulut aja.. mungkin. Anggota PKI ngga benar-benar hilang kan? Pasti masih ada bibit-bibit. Dan PKI mungkin semacam tidur, iya tidur. Membangkitkan tenaga setelah lelah menjajah bangsa sendiri. Dan akan tiba waktunya dimana mereka akan bangkit dengan kekuatan baru yang telah mereka himpun selama puluhan tahun. Dan mungkin bahkan menghimpun rakyat-rakyat innocent dengan cara itu tadi, memengaruhi mereka. Sehingga dengan pengaruh itu, rakyat desa yang notabene berpendidikan rendah ikutan mendesak lengsernya pemerintahan SBY, orang polos asal nyeplos. Yah emang ngga bisa disalahkan, rakyat emang butuh keadilan. Udah ngga butuh lagi tapi haus. Mungkin.. dengan semangat baru si PKI ini, PKI memiliki terobosan inovasi terbaru, menggandeng negara lain? Atau negara lain emang udah ngincer Indonesia, terus dengan usaha PKI yang mau menguasai Indonesia.. mereka akan bersatu padu, mencoba menguasai pemerintahan, rakyat, juga sumber daya alam Indonesia yang melimpah..? Mungkin.. negara lain berpikir: Indonesia iki cek eman e, alam wes makmur banget tapi kok rakyat e ngga bisa ngelola. Wes kene tak pek e ae, lha nang negaraku yo kekurangan sumber daya alam. Wes, cucok wees! Yuk capcus ciyn.. Mungkin.. Saya ngga mau, saya ngga suka peperangan, perpecahan. Yah semoga pemikiran ini terlalu heboh untuk terjadi sehingga kedepannya Indonesia akan baik-baik aja. Amin. Aku cinta Indonesia.

Terus saya juga bingung. Kenapa Amerika bisa jadi negara adikuasa? Apakah mereka tanpa penjajahan? Terus untuk negara penjajah, semacam Belanda, apakah mereka juga ngga dijajah sebelumnya? Terus Belanda kok bisa terbentuk ya.. mereka bersatunya lewat apa? Terus kok sok-sokan njajah itu lo. Ngerasa oke dan gaul? Kok kayaknya bangsa barat men-judge diri mereka sendiri sebagai pemimpin. Iya sih, mereka negara maju ya? *manggut-manggut* Saya pengen tau, proses berkembangnya negara-negara maju itu seperti apa? Kan kita sama-sama tinggal di bumi. Kepulauan sama-sama udah terbentuk. Masa iya, disaat bangsa barat mulai ada kehidupan, disini baru terbentuk lapisan bebatuan? Seperti pada gambar:
Nah, ya masa disaat negara barat udah terbentuk lapisan O, kita baru lapisan R? Kan pasti barengan kan? Terus.. gimana cara mereka membentuk kehidupan masyarakat lebih dulu dibanding Indonesia? Menata pemerintahan? Berlayar sampe Indonesia? Sok-sokan menjajah? Indonesia kapan bisa menjajah? *lho* Indonesia kapan bisa naik pangkat jadi negara maju ya? Generasi muda Indonesia ngga semuanya terjerumus narkoba kok! Kan ada yang lolos olimpiade tingkat internasional, banyak entrepreneur membanggakan, banyak penemuan-penemuan inovatif dari mahasiswa-mahasiswa keren. Banyak kan? Banyak kan? Yang bisa diharapkan dari masa depan yaaa cuma emang generasi muda. Seperti saya, yang seharusnya giat belajar buat semester 2.. malah giat nge-blog.

Nah, gini ini, kalo bidang ginian, partisipasi saya apaan ya? Berpikir tentang sesuatu yang ngga jelas terus di post di blog? Hahaha kalo diliat-liat dari kuliah saya sih.. Cuma menjadi dokter gigi. Benahin gigi orang. Gigi yang ujung-ujungnya ngga ngaruh sama perubahan Indonesia. Eh.. mungkin ngaruh sih kalo yang sakit gigi Pak SBY. Iyasiiiiiiih, saya bisa memperbaiki kesehatan rakyat. Trus mungkin ngga ya saya menemukan sesuatu yang bisa merubah dunia, yaaah mungkin obat apaan gitu, ngehehehe. Yah semoga.. dengan kerja tulus aja deh setidaknya kan membantu rakyat.

Pengen rasanya ngga dilahirkan di negara ini, ngga jadi rakyat disini. Pengen tinggal di negara maju yang ngga banyak masalahnya aja.. Tapi..
Damn, I Love Indonesia

 
Mahasiswi yang ngga suka belajar tapi pengen memajukan Indonesia,

#$*&#@5JHTGvt763&^@#djd@ part III

Saya pengen ini, saya pengen itu.
Ngga dikasih.
Ngga dikasih aja udah jelek.
Apalagi dikasih ya........ kayaknya tambah jelek jadinya.
Yawes lah, terima aja. Yang saya butuhkan, bukan yang saya inginkan.


Mahasiswi yang kepengennya banyak,


Minggu, 05 Februari 2012

#$*&#@5JHTGvt763&^@#djd@ part II

Kampret adalah ketika nilaimu 74.5 dan kamu dapet AB. Dan ngga dapet A. Dan IP semakin terpuruk. Dan kemudian banting laptop. Dan kemudian minum baygon.
Dok, apa perlu Anda saya beliin es krim? Apa perlu saya bakar kampus? Apa perlu saya bakar diri? Apa perlu saya bakar jagung? Buat nambahin 0.5 ajaaaaaa dooooook puhleaseeeeeeeeeeeeee!



mahasiswi yang butuh nilai A,

Jumat, 03 Februari 2012

#$*&#@5JHTGvt763&^@#djd@

Kenapa semua begitu complicated?
Saya belom survey piala Dentine, jaga GO pangsud buat pendaftaran Dentine, belom bayar SOP, belom ke bagian pendidikan buat daftar ulang, dan sekarang saya ga bisa ngapa-ngapain soalnya sakit tipes. Dan semakin complicated seiring dengan munculnya nilai di cyber campus satu persatu. GRR~
Thx God!

Minggu, 29 Januari 2012

Oleh-oleh Sepesial Pake Telor

Yang mau saya tulis disini adalah 'oleh-oleh' spesial dari petualangan ke Semarang dan Jogja. Bukan bakpia bukan lumpia. Bukan sate ponorogo bukan pecel madiun. Iya lah karena saya ngga ke Ponorogo dan Madiun.
Jangan sepelekan pegel-pegel ya, karena pegel itu bukan hanya gara-gara kecapean. Tapi... ada 'beban' khusus. Tadi malem, calon-mbak-ipar saya dateng. Mau nemenin pergi. Si embak itu orangnya 'pinter'. Aku iseng nanya, "Mbak, ngga ada yang nyantol aku kan ya? Aku habis dari Lawang Sewu soalnya". Si embak nyengir. Kampret. Nyengirnya penuh arti. Awalnya ngga mau bilang. Terus si mas ini ndesek terus disuruh cerita. Si mas emang kalo masalah ginian paling demen dan semangat. Akhirnya bilang. Di depan rumah ada yang ngikut dari Lawang Sewu sama dari perjalanan. Jeger. Petir menyambar-nyambar. Backsound semakin tegang kayak sinetron-sinetron. Rumah saya kan mmm.. semacam udah di'pager'in soalnya kan sering kosong gitu, untuk keamanan. Dan yang nyantol di badan saya ada 3. Yang nyantol ini semacam.. mm.. katanya sih alatnya si makhluk-makhluk yang ngikut itu. Semacam pelat besi yang nempel di dada sampe perut, terus besi-besi gitu di punggung, sama semacam gigi sepeda motor bebek di tengkuk. Ini membuat saya bertanya, ini setan atau tukang bengkel? Terus dilakukan deh pembersihan dan pemulangan makhluk-makhluk yang ngikutin saya. Makhluknya ngga bentuk kuntil atau genderuwo, tapi seperti manusia terus ngga ada kulitnya gitu kata si embak ipar. Whot the *el* (tanda (*) bisa diisi dengan huruf H dan L)! 
Yah, udah pulang tuh 'tamu-tamu' padahal mau tak ajak keliling Gresik. Ngahahahaha :))

Petualangan Sekelompok Backpacker Abal-abal

Yehaa! Saya masih utuh sekembali dari berpetualang ke Semarang dan Jogja! Jadiiiiiii.. liburan semester perdana ini saya dan kawan-kawan meng-agenda-kan berpetualang dengan menjadi sok backpacker. Beranggotakan saya, Lala, Time, Brina, Rendi, Gandul, Cipto, Mas yayan (baca: backpacker abal-abal) daaan.. ditambah seorang 'tamu' asal Bogor yang cuma ikut setengah perjalanan aja. Petualangan dimulai dari tanggal 24 Januari 2011 jam 7 malem dan berakhir pada tanggal 27 Januari 2011 jam 12 malem teng! Niatnya saya awalnya mau ikutan rapat dentine tanggal 27 siang, tapi apa daya.. keabisan tiket pulang ._.

Day 1:
Nyampe di Terminal Bungurasih jam setengah 9 malem. Ketinggalan bis yang baru aja berangkat dan harus nunggu sejam lagi itu emang sesuatu banget. Gara-gara menanti seorang 'tamu', temen si Brina yang berasal dari Bogor. Si 'tamu' ini.. sebut saja Ojan. Emang nama sebenernya Ojan sih. Tapi ngga apalah sebut aja dengan nama sebenarnya ngehehehee. Si Ojan ini seorang anggota bisnis MLM ternama di dunia, sebut saja Tiyancih. Yah awalnya ngga ada prasangka buruk, dia ngikut berpetualang, okeh it's fine. Saya kira orangnya asik, sampe mau ikutan berpetualang gitu, menjadi backpacker. Ternyata setelah ketemu.. orangnya keliatan alim, pake jaket coklat dengan potongan celana kedodoran kayak bapak-bapak. Krik krik. Oke, lupakan kesan pertama, kali aja orangnya asik gitu, suka bercandaan. Perkiraan saya meleset lagi setelah kami, segerombolan backpacker abal-abal, memutuskan makan dulu soalnya bis nya masih lama. Saya ngga laper (ini keajaiban lho) dan yang lainnya ternyata laper. Yang lain pada makan nasi, nah saya minum susu. Yang pasti saya bukan belalang dan mereka kupu-kupu loh ya. Temen-temen saya yang pada makan ini posisinya pada membelakangi saya dan Ojan yang juga ngga makan. What the *uc* (tanda (*) bisa diisi dengan huruf F dan K) lah, mati gaya nih gueh, untung si Brina, si pengundang Ojan ini berbaik hati mau berbalik badan. Basa-basi sebentar gitu lah, si Ojan orangnya baik. Memang bener kata iklan, ada udang dibalik capcay. Perlahan tapi pasti, omongannya merepet-merepet ke bisnis MLM nya ini. Double what the *uc* (tanda (*) bisa diisi dengan huruf F dan K juga). Dia sampe ngeluarin buku yang nerangin step by step jadi anggota dan keuntungan yang bakal didapet. Sialan. Disaat yang lain menikmati makanan, saya 'menikmati' proses peracunan by Ojan. Langsung deh saya ilfil. Pelis ya mas, bedain lah yaw waktu rekreasi sama bisnissshh! Saya cuma bisa nelen ludah sendiri dan pasang muka sok manis gitu, sok dengerin dan paham sama obrolannya. Padahal masuk telinga kanan keluar telinga kiri.
Tak lama kemudian, Tuhan mengirimkan malaikat penolong (baca: supir bis). Langsung deh kami bergegas naik bis patas Eka dengan tiket seharga 72 ribu rupiah dengan fasilitas AC dan 2 seats buat saya seorang ngahahahaha. Oh iya, ditambah mampir ke rumah makan Duta di Ngawi buat makan, entah disebut makan malem atau sarapan atau makan sahur sekalipun, karena makannya itu sekitan jam setengah 2 pagi. Krik. Nyampe Semarang jam 6 pagi. Lama ya? Kenapa, karena bis nya lewat Ngawi terus Solo terus Semarang. Bis nya basa-basi banget, langsung to the point Semarang aja napaa?!

Day 2:
Di Semarang kami langsung buru-buru ke kosan Gandul dengan temen-temen yang nahan pipis sedangkan saya nahan kentut. Di kosan Gandik, yang cewe pada tidur di kamar sebelah yang notabene juga kamar temen SMA yang udah pulkam ke Gresik. Dari pagi buta hingga siang buta, saya tidur di kasur. Sedangkan yang lain, ternyata, diracuni juga oleh Ojan. HUAHAHA saya puas denger cerita-cerita mereka selama proses peracunan, soalnya mereka sampe dimintain KTP untuk ngisi formulir gitu. Parah gila nih si Ojan. Gila bisnis abis. Temen saya si pengundang Ojan, Brina, juga anggota bisnis MLM itu sih, tapi ngga se-ngebet si Ojan. Dia ikutan tidur sama saya malahan saat proses peracunan di pagi itu. Yak, berlanjut kemudian, jam 12 siang kami mandi terus siap-siap ke tujuan pertama: Lawang Sewu. Lawang Sewu, dari cerita-cerita dan dari tayangan Dunia Lain juga, merupakan gedung gitu, zaman Belanda. Angker katanya. Yaiyalah, gedung tua. Dan dari tayangan Dunia Lain dulu gitu, pas pesertanya lagi uji nyali, tampaklah mbak-mbak kunti, sumpahhh keliatan abis kayak di film-film! But that was reaaaaall!
Nyampe Lawang Sewu.. hm, kesan pertama.. biasa aja. Mengelilingi Lawang Sewu, dengan ditemenin Tour Guide yang banyol abis bikin perjalanan ngga kerasa. Tapi, habis keliling sampe lantai-lantai atas gitu, tibalah ekspedisi ke bagian bawah tanah Lawang Sewu. Di sunnah kan make sepatu boots. Perjalanan ini mulai mendebarkan. Kenapa? Karena bawah tanah itu lokasi pembantaian tentara Indonesia oleh tentara Jepang yang notabene adalah lokasi uji nyali. Saya ngelewatin bener tuh dimana si peserta uji nyali duduk, dimana si embak kunti menampakkan wujudnya. Bener-bener deh tempatnya gelap gulita, dengan genangan air rembesan sampe betis. Bener-bener nakutin, lebih takut daripada wahana hantu-hantuan TePe yang kapan hari pernah saya datengin sama temen-temen kuliah yang menyerupai abege labil suka jerit-jerit walopun ngga ada hantu. Soalnya, kalo ngeliat sesosok abnormal di dalem sana, it means ketemu hantu beneraaaan, bukan hantu-hantuan yang bisa ngomong dan tarik-tarik baju kayak yang di TePe. Bapak tour guide menjelaskan tempat-tempat di bawah tanah itu. Tempat-tempat yang pada pemerintahan Belanda itu berfungsi sebagai pendingin, namun pada pemerintahan Jepang tempatnya dialihfungsikan jadi tempat pembantaian! Beneran deh saya langsung ngerasa kasihan, dan ngerasa zaman penjajahan Jepang itu beneran berat banget dan ngga berperikemanusiaan. Masa ada yang namanya 'penjara berdiri' yang lebarnya 1x1 meter, dengan diisi 5 sampe 6 orang! Terkutuk banget Jepang! Langsung deh saya ngerasa bersyukur dilahirkan di zaman G@h03lzZt. Bapak tour guide nya bilang: iya, ini buat 5-6 orang, zaman dulu ngga ada yang segede ini *sambil nunjuk saya* *minta dikepet* *minta dibantai juga*. Terus ditunjukin tempat pembantaian. Jadi kepala-kepala tinggal dipenggal terus mayatnya dibuang di kali sebelah gitu deh. Speechless. Pengen nangis. Jiwa patriotisme muncul tiba-tiba. Backsound Ayu Ting Ting - Sik Asik (salah gaul).
Kita banyak foto-foto. Terus ketemu anak kecil cewe, kita mirip-miripin deh sama Afika hahaha. Anaknya ngga mau difoto. Tapi sempet kena candid sih.  Habis keliling dan merinding disko di Lawang Sewu, kami semua makan. Laper gara-gara capek pose. Ngahahaha disana kami semua foto-fotoan gitu.. Ngga tau deh hasilnya gimana, kali aja ada yang nongol gitu, additional model. Abis makan, balik ke kosan Gandik dan bermalam disana juga. Malem harinya, sempet-sempet aja nih saya dan temen-temen ngomongin si Ojan ngahahahaha padahal si Ojan ada di kamar sebelah. Paginya, kami berencana cabut ke Jogja dan si Ojan berencana balik ke Surabaya. Serasa dapet durian plus pohonnya deh hahaa

Day 3:
Pagi hari yang indah di Semarang yang adem. Si Ojan ke terminal sekitar jam 8 pagi gitu. Saya dan temen-temen nyari bis dengan hati suka cita karena Ojan udah pulang jam 9 an. Pake bis patas plus AC (lagi), mahal (lagi). Saya-pun udah ngerasa gagal jadi backpacker sejati. Nyampe Jogja jam 12 an, langsung meluncur pake.. mmm shuttle bus ya namanya yaa? yah semacam busway gitu, Trans Jogja namanya. Di bis Trans Jogja itu saya memperhatikan orang. Rock dan Pis-Lop-en-Gaol abis dandanannya. Pake tindik di bibir. Pake semacam item-item gitu di mata, entah diwarnai pake arang atau krayon. Terus rambutnya dicepol 2 kayak Pucca. Pake kaos item sama rompi. Tapi mirisnya, tas ranselnya warna pink sodara-sodara! Di bis dia itu sok asik sms-an, entah hapenya merek Neksian atau Blekberi atau Bluberi. Sok asik senyam-senyum sambil setengah berbisik 'asu-asu' kalo nerima sms. Gaul abis.
Nyampe di Malioboro. Udah ditunggu sama Lalak dan Cipto di Indomaret. Mereka adalah kawan saya yang ngga ngikut berangkat hari Selasa soalnya masih ada urusan. Habis istirahat dan nyari penginapan, lanjut capcus deh nyari makan di pinggir jalan. Dan you know what, kami ketemu lagi sama afika-afikaan di warung itu! Agak ngga yakin, kok bisa ketemu lagi gitu. Terus kita liat-liat foto yang kemaren di kamera buat mastiin. Ternyata.. iya bener. Dengan embak-embak yang memakai baju yang sama kayak kemaren. Hahaha lantas kita ketawa. Kebetulan yang benar-benar betul *ngomong apa sih*. Terus wisata ke Candi Prambanan naik trans jogjah lageeeeh. Tapi sialnya, trans jogja siang itu lagi rame dan padet, bikin mual dan pengen muntah (saya ngga lagi hamil). Sampe di Prambanan, begitu tau tiket masuk harganya 30 ribu, bikin sebagian temen-temen saya ngga mau masuk. Hahaha pada keabisan duit gilaaa, perjalanan ini berat di ongkos kendaraan -_- tapi pada akhirnya masuk semua kok. Disana foto-foto doang sih, terus yaaa liat-liat gitu. Dan 'wah' banget ngehehehe, baru kepikiran, setiap centi batu-batu yang tersusun itu dipahat dengan sempurna dan kalo disusun itu bakal membentuk suatu cerita yang berbeda di setiap candinya. Ditempel pake apa, mahat nya pake apa, disusun pake apa, begitu banyak sih pertanyaan-pertanyaan. Tapi ceritanya Candi Prambanan kan dibangun sama jin-jin gituan kan ya? Roro Jonggrang kan? Iya kan? Ya.. ngga heran gitulah kalo dibantu jin *eaa
Dari Prambanan capcus ke Malioboro lagi. Mau cari makan. Makan gudeg. Gudeg Bu Wiwik tapi jauuh.. di alun-alun jogja ada pasar malem juga lagi. Jadi kami memutuskan tetep ke warung gudeg naik delman (dan saya duduk di muka beneran) ditambah 1 becak. Dijalanan saya ngelihat bang komting lho, temen seangkatan saya di FKG. Mau panggil ya masak jerit-jerit gitu dari delman, iya kalo noleh, kalo engga? Malu dongzzzzz. Nyampe warung gudeg deh. Makan. Enak. Kenyang. Dan you know pulangnya? Jalan kaki. Yak, jalan kaki sodara-sodara! Kebayang ngga mungkin abis dan bakal capek banget. Tapi ternyata kalo dijalanin bareng-bareng dan dengan sukacita yaa ngga kerasaa hahaha seru malahan nyanyi-nyanyi di tengah keramean sepanjang Malioboro.
Jam 10 malem nyampe penginapan. Di sepanjang jalan Malioboro masih ada beberapa penjual yang beberes gitu. Aku, Lala, Brina memutuskan belanja malem-malem. Sekalian ke pabrik pembuatan bakpia pathok 25. Awalnya ngira bakalan udah tutup. Tapi tanya pak becak, katanya masih buka. Dianter deh kesana. 1 becak buat 3 orang dengan beban yang.. ehem, tidak ringan. Disana, penjualnya ramah banget, ikutan rempong gitu. Kita foto-foto di gudangnya ngehehehe seru deh. Baliknya, dianter sama pak becak yang sama. Di jalanan yang sepi, kita tuh sempet-sempetnya ngakak-ngakak gitu, pak becaknya juga asik diajak ngobrol. Yak, dan perlu diingat, jam udah nunjukin jam 23.30, malam jumat kliwon. Disaat seperti ini saya tak berharap pak becak berubah wujud jadi Power Ranger pink dan becaknya udah berubah jadi kendaraannya Power Ranger. Nyampe deh di Malioboro lagi, minum angsle dipinggiran Malioboro. Menikmati pergantian hari. Sambil foto-foto dong tentunya, ngahahahaha. Niat juga sih mau nyewa sepeda malem itu terus sepedaan keliling kota Jogja. Tapi takut kecapean.

Day 4:
Awalnya niatan pagi-pagi ke keraton-keraton gitu. Nyatanya... pada tepar. Mas Yayan, Cipto, dan Gandi beli tiket kereta ekonomi. Yang lain tepar di kamar. Rencana batal dan akhirnya cuma beli-beli (lagi) di Malioboro terus sholat Jumat, terus yang cewe juga sholat Dhuhur jama' Ashar, jama' Maghrib sama Isya sekalian haha *ngarep*
Di kereta. Ekonomi. Panas. Pengap. Rame. Bau asap rokok. First time. Ini sial banget. Belom lagi saya harus bertahan dari jam 3 sore sampe jam 12 malem. Lebih cepet naik bis malah yaaah pehliissss -_- Mencoba menikmati. Gila rame abis. Seliweran orang-orang asongan. Suatu ketika saya lihat cewe-bongsor-dengan-baju-ketat-stocking-sobek-rambut-panjang. Oh shit men shit meeeeen! Langsung saya nyebut-nyebut gitu ketika tu cewe ngadep saya. Bencong ngameeeeeen! Nahan ketawa. Nahan takut. Nahan eek. Wajahnya putih abis. Tangannya kekar dan item abis. Kontras abis. Huahahahahaha bodi ngga bisa nipu.
Keadaan semakin memanas. Gerah banget. Jadi saya sama Brina ke belakang gerbong yang pintunya terbuka. Pewe abis. Angin semriwing. Masuk angin. Pusing. Bad mood. Tidur. Nyampe Surabaya jam 12 malem. Pas mau turun, bapak-bapak petugas di kereta lihat saya dan bilang: Lho ini Apriyani Susanti ngapain disini? Mbak Apriyani gimana, denda 12 M ya? Kuwampret abis. Saya lempar pake lemper isi Apriyani beneran loh pak! Saya cuma bisa nyengir kuda. Kuda lumping yang makan beling.
Nyampe di Stasiun Gubeng dijemput Papa. Alhamdulillah selamat. Masih utuh. Ngga kecopetan.

Berakhirlah Kisah Petualangan Sekelompok Backpacker Abal-abal. Next destination: Karimun Jawa :D

Rabu, 18 Januari 2012

Cerita Apa Ya - sebuah kumpulan cerita pendek

Hoh. Malem ini random, benar-benar random. Bokong saya minta nempel terus di karpet. Mager yang semager-magernya. Kebelet pipis tapi males pipis. Kepengen mandi tapi males, toh besok pagi aku juga mandi. Tipi ngga bisa nyala, ngga tau kenapa. Modem lemot selemot siput pincang kelindes truk. Laper, ngga ada makanan dan saya males masak indomi. HUWOH. Ngga niat mau posting apa. Ngga ada cerita seru untuk dibagi. Dan yang pasti saya kepengen pake template lagi, DREEE ODREEEH TEMPLATEEEEH .____________.

Cerita apa ya. Aku pengen liat konser mbak Keti Peri. Iya, tau, emang jauh begetek dan tiketnya yang humm lumayan bisa beli hape nexian 3 biji, selusin juga bisa kali. HUWOH.

Cerita apa ya. Habis gini liburan. Bersedih-sedih meninggalkan semester satu yang bahagia-sebahagia-ngelahirin-anak-kembar-delapan. Liburan sebulaaan.. ada DENTINE dengan segala tetek bengeknya, dan saya dapet tugas nyari piala buat para pemenang. Rencana sih bikin piala dari gigi-gigi bekas pasien. Terus BAKSOS Trenggalek dengan cucunya yang bernama PENELITIAN dengan mempekerjakan para panitia baksos. Makasihh doookkhhh makaaassiiiiiiihhhh.. Dan kemudian Setopit Gowes To Bandung. Belom juga saya ngurusin kelompok pentas teater saya dengan anggota-anggota yang pasti pada pulang kampung. Dunia emang kejem, sekejem ibu tiri kepada Cinderellah dengan saya sebagai Cinderella nya :3 

Cerita apa ya. Hmm nunggu IP keluar rasanya deg-degan se deg-deg an-nungguin-lahiran-kembar-delapan. Kalo jelek gimana ._. Apakah saya harus keluar dari fakultas ini dan mulai bersolo karir sebagai loper koran? Atau penjual nasi uduk keliling?

Cerita apa ya. Betewe, badan saya ternyata bau *abis ngendus-ngendus*. Berhubung udah jam setengah sebelas malem yah... apa daya... Gayung tak sampai. Gayung tak bersambut. Gayung Tambunan.

Cerita apa ya. Malem-malem begindang saya laper. Iya emang belom makan. Mengingat nasihat ayahanda yang begitu ngebetnya pengen saya kurus. "Nanti susah nyari baju", "Tuh kan ngga punya sepatu", "Kamu gendut nanti banyak penyakit lo", "Kalo gendut nyari pacar susah". Poin terakir kayaknya jleb di timur jawa dwipa banget. Dan saya jawab dengan bijak dan hati menangis miris "Jodoh ditangan Tuhan". Iya sih, pola hidup saya emang ngga ada sehatnya. Dimata saya, 4 sehat adalah: nasi, ayam, indomi, coklat. Dan si-lima-sempurna nya adalah cimory. Bisa, saya sehari diare kemudian besoknya udah sembelit lagi (Ya Allah maafkan Baim Ya Allah). Gitu ya bisa-bisa nya si embak-embak kos bilang: "Niken kurusan ya?". Aku tau itu hanya alibi. Basa-basi. Penggembira hati. Mungkin hari itu adalah hari kebalikan, dari yang seharusnya "Niken kamu kok tambah gendut" dengan nada ngejek menjadi "Niken kamu kurusan ya?" dengan wajah setengah gembira setengah ngempet boker. Makasih embak..

Cerita apa ya. Saya diajak nge-backpacker nih. Pengen. Tapi bulan ini saya pengen menghabiskan waktu, entah itu di rumah atau jalan-jalan sama papa, sama big brader juga. Sebelum papa balik kerja ke Papua. Waktu sama papa berasa berharga soalnya jarang ketemu, sama mas juga. Akhir-akhir ini saya sadar kalo kumpul sama keluarga rasanya bahagia banget setelah saya tau arti kehilangan itu seperti apa. Jadi, sayangilah keluarga sebelum mereka meninggalkanmu. Selamanya.

Udahan ah, postingan bener-bener random karna emang ga ada kerjaan selain bokong yang nempel di karpet dan jari-jari yang nempel di keyboard. Good niteeeee ;)

kenapa saya? saya kenapa?

Kenapa saya gendut?
Kenapa saya item?
Kenapa saya jelek?
Kenapa idung saya gede?
Kenapa saya pemalas?
Kenapa saya ngga suka mandi?
Kenapa saya suka makan?
Kenapa susah caru baju seukuran saya?
Kenapa susah cari sepatu seukuran saya?
Kenapa saya suka tidur?
Kenapa saya susah bangun?
Kenapa saya suka lupa?
Kenapa saya males belajar?
Kenapa saya rajin bermain?


dan kenapa saya ngga pandai bersyukur..

*dan kemudian hening
*dan kemudian tobat
*dan kemudian diet
*dan sekian

Kamis, 12 Januari 2012

sebegitukaah? ini 2012

Saya tertegun. Sejenak berdzikir dan memohon ampun sama Allah. Saya punya temen facebook yang begitu desperate ya saya rasa. Dieandtpoespiethasarie Poenha Fathoelfariekh. Hm, biar saya terjemahkan untuk kaum normal, Dian Puspitasari Punya Fathul Farikh. Tiba-tiba muncul di facebook dengan fotonya dia yang baru di upload. Ini..


HAHAHAHA gitu ya, jaman sekarang kalo desperate itu nulis-nulis di secarik kertas, trus di foto? Trus upload facebook? Biar apa? Biar semua orang tau? Peduli amat. Ngga malu ya, orang-orang pada tau kalo kamu semacam cewe putus asa ditinggal cinta? *ngelus dada* *bukan dada ridho rhoma* Dan tak lama kemudian.. foto itu dijadiin Profile Picture FB nya. Dan kemudian hening. Seenggaknya dia ngga upload foto tangan dia yang tersayat piso di nadi. Jadi inget postingan saya yang membahas kaum alay. Teman-teman saya yang dulunya memiliki nick facebook dan twitter alay aja sekarang udah pada ganti nama asli hahaha udah nyadar semua mereka kalo alay. Namun, mengapa masih aja tersisa bibit-bibit alay dari diri abege? hm, hanya Tuhan yang tau.

Selasa, 10 Januari 2012

Sebentuk Keberanian untuk Penunggu Gedung Tua

Hai world, hari ini HAHAA menyenangkan! UAS berakhir, IMKG ngga UP, represing ke TP - ke misteri gedung tua :)) (yak dan saya baru sadar, sejak kapan orang refreshing tapi malah ke tempat2 penguji adrenalin). Selain berharap mata kuliah lain ngga kena UP juga (melengkapi kebahagiaan semester 1 sebahagia-ngelahirin-anak-kembar-delapan) hari ini saya juga berharap si nabello jadi nraktir (ternyata di skip lagi ._.) dan mengunjungi misteri gedung tua di TP culabayah. Karena tertundanya traktiran belo, maka dari itu saya-ola-bandota-nawirun-najwa memberanikan diri menjajal keberanian kita di acara hantu-hantuan TP itu. Dengan dihiasi rintikan hujan yang *ehm* sedikit romantis (yaa tapi saya ngga tau letak keromantisannya), kami berlima menuju TP difasilitasi hyundai milik bandota (sabar ya Yun.. ini pasti berat buatmu, dinaikin 5 orang, yang dua segede gajah, yang dua lagi segede monyet :")). Sebelum kesana, kita isi perut sama beli senjata-senjata buat si hantu yang berani gerayang-gerayang (kita bukan muhriimhh maaash hantuuuh, jangan pegang-pegaaaang), dan akhirnya ga nemu senjata -_- Berasa ababil sih, anak kuliahan mainannya disini, di wahana hantu-hantuan ._. Awalnya berani sok-sokan naik ke lantai atas tempat si hantu. Namun......... entah angin apa bikin mendadak ciut semua (nyalinya, bukan badan -_-)
Iya, bener kata blog bandota, terlihat ada plang dilarang masuk: orang hamil, balita, gangguan jantung, dll. Dan entah seketika saya merasa berbadan dua. Udah sampe situ, kita semua ga berani masuk, pada dorong-dorongan 'ayo kamu duluan', 'kamu di depan', gitu.. Tapi pas ngantri mau masuk (rencana mau gabung temen njawa), pada ndusel-ndusel 'GAK MAU DI BELAKANG', 'LHO KOK AKU DIBELAKANG', 'LHO LHO'. Saya menyimpulkan, temen-temen saya ini emang kelewat ababil. Kita ngga jadi bareng sama rombongan temen najwa, kelebihan muatan. Dengan seluruh segenap niat baik sang mas penjaga pintu, diapun menawarkan jasa untuk menemani cewe-cewe-ababil-yang-ribut-pengen-didepan. Pokoknya saya ngga mau di belakang. Tanda seru. 
Jreng. Yang pertama kali melangkahkan kaki adalah saya. Sang-mas-baik-penjaga-pintu belum nemenin masuk. Ada selambu. Menurut cerita imok, biasanya di balik selambu ada hantunya yang udah siap-siap pasang muka-serem-dengan-bekson-horor. Saya-si-wanita-gagah-berani (kalo bandota si-wanita-pemberani-abal-abal) udah siap di depan selambu mau buka tapi ngga berani. Dengan segenap keberanian yang tersisa, tangan saya menggapai-gapai selambu, dan kaki saya juga ikutan nendang-nendang selambu biar kebuka (dan saya sadar kalo perbuatan ini hanya menghabiskan tenaga). Sang-mas-baik-penjaga-pintu pun datang, itu berarti secercah harapan kembali kita gapai. Sang-mas-baik-penjaga-pintu langsung 'sret' buka selambu (ngga pake gapai-gapai dan nendang-nendang) dan seketika.. AAAAAAAA! Saya ngga liat ada hantu tapi kenapa ini cewe-cewe-ababil-yang-ribut-pengen-didepan (yang notabene adalah temen-temen saya) pada teriiaaaakk?! Merasa adrenalin semakin teruji, saya juga teriak deh walopun ngga tau apa yang diteriakin. 
Saya didepan. Sang-mas-baik-penjaga-pintu juga di depan. Nawir sebelah saya, dan saya ngga tau ini tangan digandoli sapa aja -_- Saya ngga berani liat depan. Merem sambil jerit. Sang-mas-baik-penjaga-pintu ini kalo jalan sumpeh cepet benjet. Saya ngga ngitung hantunya berapa (yaiyalah), saya ngga hafal hantunya apa aja, dan saya ngga ngira berapa kali sandal saya diinjek. Dan.. sandal itu copot. Bingung, mau ambil takut ditinggal. Dengan mengumpulkan keberanian, saya berbalik mau ambil sandal dan kampret! si kunti mendekati saya, ingin rasanya saya timpuk, takut bener ah, iya kalo sandalku diambilin -_- Udah pose angkat-angkat sandal sambil jerit-jerit melotot, eh Sang-mas-baik-penjaga-pintu bilang, 'jangan.. jangan..' Ah, jadi ngga tega kan, padahal awal rencana mau beli senjata buat tameng semacam payung lah, binder lah, pistol air lah, sampe kipas gede. Lanjut perjalanan. Sebenernya saya ngga bisa nikmatin sih, Sang-mas-baik-penjaga-pintu kalo jalan cepet banget, ditambah backsound barang jatoh, teriak para-cewe-ababil, dan kata-kata mutiara si ola yang terus terjun bebas, bikin saya bingung dan panik. Ngga sempet merhatiin sekitar. Dan.. dalam suatu ruang saya melihat putih-putih nggantung di langit-langit, menjuntai. Saya histeris. Kalo tiba-tiba dia 'jreng' turun gitu gimana, wajahnya keliatan close up banget dong. Tapi entah kenapa para-cewe-ababil ini nertawain saya. Saya merasa cupu takut beginian. Krik krik. Ada juga seikat pocong yang mendekati saya, berani ya dia, andai ngga ada Sang-mas-baik-penjaga-pintu, udah saya getok pake payung. Yah gimana, kita mau lewat dia malah deketin. Saya marah, ngga tau ya, mungkin saking takutnya saya sampe marah. Refleks mengusir dengan tangan kosong dan berkata 'AAAA minggir minggir! husss huss HUSSSS,' (ternyata terlihat bodoh ya). At last, sebentuk hantu udah menunggu kedatangan kita di pintu keluar. Ngga tau bentuknya apa, pocong bukan, kunti bukan. Yang pasti para-cewe-ababil udah pada lari, si nawir sepatunya sampe copot, saya yang paling deket si hantu dideketin, dan saya marah (lagi). Keluar dengan keringat seember dan bibir cemberut siap dikuncir.
Abis gitu, kita berlima cerita-cerita, dan saya kasian kepada bandota sebagai sang buncit. Kan yang depan (lebih tepatnya saya) begitu buka selambu langsung lari gerudukan buru-buru buka selambu berikutnya, si hantu-hantu-bernasib-malang ini mungkin ngga ingin hanya makan gaji buta, karena ngga dapet nakut-nakutin yang depan, dia nakut-nakutin yang belakang deh. Sampe ditarik-tarikin gitu. Turut berduka ya :")
Selain diisi kegiatan berlarian-jejeritan, represing ke TP ini juga diwarnai pose unyu kita yang diabadikan di dua fotoboks sekaligus. Pertama di onix, kedua di iconix. Ketauan kan betapa ababilnya kita.
Sekian, dan yang perlu saya sampaikan, saya pengen kesana lagi soalnya yang hari ini ngga bisa nikmatin, ngga bisa foto-fotoan dulu sama hantunya :3 cuma diisi berlarian-jejeritan aja sambil merem-merem dan keringat seember. HAHA betapa pemberaninya ya saya :3